Tren target kejahatan cyber telah beralih kepada pengguna layanan mobile banking di perangkat Android.
Tren target kejahatan cyber telah beralih kepada pengguna layanan mobile banking di perangkat Android.

Malware Serang Pengguna Mobile Banking di Ponsel Android

Lufthi Anggraeni • 02 Desember 2015 15:25
medcom.id: Association of Banks in Singapore (ABS) mengumumkan temuan update software untuk aplikasi pesan WhatsApp bermuatan malware. Update ini dilaporkan tidak diluncurkan oleh kreator aplikasi dan menargetkan pengguna mobile banking pada ponsel Android.
 
ABS mengungkap, malware berbahaya yang termuat pada update ini telah menginfeksi sekitar 50 smartphone Android selama tiga bulan terakhir. Penelitian ini dipicu setelah ABS menerima laporan aktivitas mencurigakan dari pengguna mobile banking.
 
Jika sebelumnya penjahat cyber menyasar pengguna komputer, ABS menyebut target kejahatan telah beralih ke pengguna ponsel Android. Pengguna perangkat Android diketahui menempati posisi teratas pada daftar sistem operasi dengan pengguna terbanyak.

Peralihan target juga disebut ABS, disebabkan oleh semakin maraknya institusi keuangan bank yang menawarkan layanan perbankan melalui aplikasi smartphone, yang dinilai menghadirkan kenyamanan lebih baik.
 
Penjahat cyber umumnya meminta pengguna untuk memasukan informasi nomor kartu kredit, setelah berhasil terbujuk melakukan update aplikasi. Informasi tersebut kemudian dicuri dan digunakan untuk melakukan transaksi tanpa sepengetahuan pemilik.
 
ABS meminta korban kejahatan cyber ini untuk tidak melakukan transaksi perbankan dari ponsel. Korban juga disarankan untuk melakukan reset secara keseluruhan pada ponsel untuk menghapus malware, serta melaporkan kepada bank jika terjadi aktivitas mencurigakan pada kartu kredit. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan