Angka tersebut menandai peningkatan sebesar 4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan untuk penjualan smartphone tersebut dilaporkan IDC melampaui prediksinya yaitu sebesar 3,6 persen.
Salah satu merek yang berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut adalah Vivo yang dilaporkan mengirimkan sebanyak 18,1 juta smartphone di seluruh dunia. Jumlah unit tersebut mendorong peningkatan pangsa pasar Vivo secara global.
IDC melaporkan pangsa pasar Vivo meningkat dari 4,3 persen pada tahun 2017, menjadi 5 persen pada kuartal pertama 2017. Hasil laporan tersebut disambut baik oleh Vivo serta dinilai sebagai buah dari upaya pemasaran yang dilakukannya.
“Market share Vivo terus berkembang. Prestasi Vivo Smartphone menjadi 5 besar produsen smartphone global semakin membuat kami semakin yakin dalam tiga tahun mendatang, Vivo akan masuk jajaran 3 besar smartphone dunia,” ujar Brand Manager Vivo Mobile Indonesia, Edy Kusuma.
Upaya pemasaran agresif juga dilakukan Vivo di Indonesia, juga didorong oleh prestasinya di India dengan besaran pangsa pasar yang menduduki posisi kelima. Keseriusan Vivo dalam menggarap pasar Indonesia diwujudkan dengan membangun pabrik lokal di Cikupa, Tangerang pada 2016 lalu.
Selain itu, keseriusan tersebut juga coba dihadirkan Vivo dengan memenuhi regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan presentase sebesar 32 persen pada awal 2017. Dengan peresmian pembukaan pabrik kedua pada tahun depan, Vivo berharap dapat memenuhi TKDN hingga 40 persen pada akhir tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News