Ilustrasi
Ilustrasi

Proyeksi C-Suite 2026: Era Baru yang Lebih Optimis, Disiplin, Didukung AI

Mohamad Mamduh • 17 Desember 2025 22:08
Jakarta: Para pemimpin bisnis global diprediksi akan menyambut tahun 2026 dengan keyakinan yang lebih besar, meskipun harus menghadapi fluktuasi ekonomi dan kehati-hatian bisnis yang melingkupi tahun 2025.
 
Menurut laporan terbaru State of the C-Suite dari International Workplace Group (IWG), penyedia solusi ruang kerja hibrida terbesar di dunia, 95% CEO merasa optimis terhadap kondisi bisnis pada tahun 2026. Lebih dari itu, 84% dari mereka memperkirakan kondisi ekonomi global secara keseluruhan akan mengalami peningkatan.
 
Namun, optimisme yang tumbuh ini tidak berarti hilangnya kewaspadaan, melainkan dibarengi dengan eksekusi yang terarah dan disiplin. Riset IWG menunjukkan bahwa seluruh CEO yang menjadi responden (100%) menilai pengendalian biaya sebagai prioritas utama yang krusial untuk menjaga kesuksesan bisnis di tahun 2026.

Untuk merealisasikan pengendalian biaya tersebut, para CFO bisnis telah melakukan langkah konkret berupa pemangkasan anggaran operasional dengan rerata sebesar 10%.
 
Dalam upaya menekan biaya dan sekaligus mendorong pertumbuhan, para pemimpin bisnis kini semakin mengandalkan dua pilar utama: teknologi Artificial Intelligence (AI) dan solusi kerja fleksibel. Penggunaan kedua solusi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan membuka ruang bagi perusahaan untuk mengalihkan investasi ke area bisnis yang lebih strategis.
 
Analisis menunjukkan bahwa penerapan AI berpotensi memangkas biaya operasional secara signifikan, yaitu hingga 20-40%. Sementara itu, adopsi model kerja fleksibel terbukti mampu mengurangi pengeluaran fasilitas perusahaan hingga 55%. Kombinasi strategis ini dilihat sebagai kunci efektif untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
 
Selain efisiensi biaya, masa depan bisnis di tahun 2026 akan diwarnai dengan fokus investasi pada AI/otomatisasi (82%) dan produktivitas (82%). Hal ini ditegaskan oleh empat dari lima eksekutif senior (83%).
 
Penggunaan AI juga memberikan dorongan yang substansial terhadap produktivitas individu; riset IWG sebelumnya mencatat bahwa 78% pekerja merasakan penghematan waktu berkat AI rata-rata 55 menit per hari, jumlah yang setara dengan hampir satu hari kerja tambahan setiap minggunya.
 
Model kerja juga mengalami pergeseran struktural yang mendasar, yang bukan sekadar perubahan pola kerja biasa. Fokus bisnis di tahun 2026 akan beralih menjadi “Work from Office Locations,” yang berarti bekerja dari berbagai lokasi profesional, bukan lagi hanya dari kantor pusat. Sebanyak 83% CEO kini memberikan fleksibilitas bagi tim mereka untuk bekerja dari berbagai titik.
 
Alasan utama perubahan ini beragam, mencakup perjalanan yang lebih singkat (43%), akses ke talenta yang lebih luas (37%), preferensi dan kesejahteraan karyawan (37%), peningkatan produktivitas (37%), serta kemampuan untuk menyewa kantor atau ruang kerja bersama di lokasi dengan biaya sewa yang lebih rendah (37%).
 
“Pilihan antara bekerja dari rumah atau dari kantor kini tidak lagi bersifat hitam-putih,” kata Mark Dixon, Founder & CEO International Workplace Group. Menurut Dixon, dengan mengurangi perjalanan harian yang mahal dan memungkinkan karyawan bekerja lebih dekat dari tempat tinggal mereka di ruang kerja profesional berkualitas, para pemimpin bisnis dapat menekan biaya operasional, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat kepuasan dan retensi karyawan, yang pada akhirnya mendorong Return on Investment (ROI) yang lebih kuat.
 
Sejalan dengan temuan laporan ini, IWG mencatat ekspansi jaringan yang agresif. Jaringan IWG kini mencakup sekitar 4.000 lokasi di lebih dari 120 negara, menunjukkan bahwa model kerja hibrida telah menjadi pergeseran struktural global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan