Acara media update yang diadakan di Senayan.
Acara media update yang diadakan di Senayan.

Bos Smartfren: Network Sharing adalah Kebutuhan Operator

Ellavie Ichlasa Amalia • 25 Januari 2016 16:26
medcom.id, Jakarta: Dalam acara media update yang diadakan di Senayan, Jakarta, Smartfren menyatakan dukungannya atas keinginan pemerintah untuk membuat industri telekomunikasi menjadi lebih efisien dengan melakukan network sharing.
 
"Network sharing adalah kebutuhan operator, pemerintah dan juga bangsa Indonesia," kata CEO Smartfren Telecom, Merza Fachys, Senin (25/1/2016).
 
Dia lalu menjelaskan, network sharing menjadi kebutuhan karena ia dapat membuat perusahaan menjadi lebih efisien dalam hal biaya. "Pada akhirnya, apa yang bisa dicapai dengan hal ini? Investasi yang lebih efisien, sehingga layanan untuk masyarakat juga memiliki harga yang lebih murah," ujarnya.

Senada dengan Merza, VP Special Project Network, Munir Syahda Prabowo, juga mengatakan bahwa Smartfren mendukung rencana pemerintah untuk mendorong para operator melakukan network sharing. "Smartfren sangat mendukung dan antusias untuk ikut network sharing," kata Munir.
 
Munir menyebutkan, melakukan network sharing akan membuat biaya investasi menjadi lebih efisien. Karena itulah, dia menjelaskan bahwa apapun format dari kerja sama network sharing, maka akan mereka ikuti. "Kalau menguntungkan semua pihak, apa salahnya?" katanya.
 
Sebagai seorang ahli jaringan, Munir mengatakan bahwa teknologi yang ada sekarang ini telah siap untuk melakukan network sharing. Dia juga meyakinkan bahwa jika network sharing dilakukan, tidak akan ada masalah interverensi sinyal.
 
Dia menyebutkan, satu-satunya syarat untuk melakukan kerja sama berupa network sharing saat ini adalah persetujuan antara dua perusahaan untuk melakukannya. Setelah persetujuan untuk bekerja sama dicapai, dia mengatakan, hanya diperlukan waktu paling lama 6 bulan penerapan.
 
Saat ini, Smartfren sudah mengadakan pembicaraan dengan para operator lain, meski pembicaraan tersebut masih bersifat non-formal.
 
Walaupun network sharing disebutkan memliki banyak manfaat, tapi, ada sebuah kekhawatiran jika para operator melakukan network sharing, maka suatu ketika sebuah BTS mengalami gangguan, maka pengguna yang menggunakan jasa operator yang memakai BTS tersebut juga akan mengalami masalah dan tidak dapat terhubung ke jaringan. Meskipun begitu, Munir mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan hal ini.
 
Dia menjelaskan, dalam sebuah daerah, biasanya BTS yang terpasang tidak hanya ada satu. Di sekitar BTS tersebut masih akan ada BTS-BTS yang lain. "Jadi, kalaupun satu BTS mati, pelanggan akan tetap dapat terhubung ke jaringan, meski mungkin kualitasnya sedikit berkurang," ujar Munir.
 
Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan bahwa pemerintah ingin meningkatkan efisiensi industri telekomunikasi dengan mendorong para operator untuk bekerja sama dan melakukan network sharing.
 
Meskipun begitu, Telkomsel mengatakan, tidak ada manfaat yang didapat oleh pelanggan jika operator melakukan hal ini.
 
Karena peraturan mengenai network sharing ini bersifat B2B (Business to Business) dan bukannya compulsory (wajib), maka tidak ada kewajiban bagi operator untuk melakukan kerja sama. Dua operator yang telah memutuskan untuk bekerja sama adalah Indosat Ooredoo dan XL Axiata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan