Dalam seminar tersebut dipaparkan mengenai komitmen Telkom memenuhi target 20 juta rumah terkoneksi ke jaringan broadband berbasis fiber optic atau FTTH (Fiber To The Home) pada akhir 2020.
Komitmen tersebut sebagai bentuk kontribusi positif Telkom dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui pengembangan infrastuktur broadband dan layanan digital.
Dalam seminar itu, Telkom mengundang berbagai pihak seperti pengembang properti dan pengelola jaringan akses agar dapat bersama-sama membangun infrastruktur di Indonesia.
Pemenuhan target 20 juta rumah yang terkoneksi dengan jaringan broadband berbasis fiber optik (FTTH) itu menghadapi beberapa tantangan.
"Percepatan penyediaan dan pengembangan infrastruktur FTTH di wilayah Kepulauan Indonesia yang luas dalam waktu yang relatif singkat adalah tantangan yang harus dijawab. Oleh karena itu, Telkom mengajak berbagai kalangan ikut berperan mempercepat pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia dalam pola kemitraan yang saling menguntungkan," kata Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan.
Bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi yang lebih penting adalah menguntungkan pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia agar dapat menikmati infrastuktur broadband dan layanan digital berkualitas.

Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan, Vice President Consumer Product Planing Telkom Teni, PLT Direktur Telekomunikasi Dirjen Pos, Penyiaran & Informatika Gunawan Hutagalung, MT serta Direktur Utama PT Telkom Akses Warif Maulidy (Foto:Dok.Telkom)
IndiHome menjadi salah satu layanan digital yang menjadi fokus saat ini. IndiHome adalah layanan triple play yang terdiri dari Internet on Fiber, UseeTV (IPTV) dan Telepon Rumah yang telah medapatkan respon sangat baik dari masyarakat Indonesia.
Dalam seminar tersebut para pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dari berbagai kalangan dihadirkan untuk berbagi wawasan tentang pentingnya dan terbukanya berbagai peluang dalam percepatan pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia. Pembicara pemerintah akan hadir perwakilan Direktorat Jenderal PPI (Penyelenggara Pos dan Informatika) Kemenkominfo Indonesia. Sementara, dari Telkom diwakili oleh VP Consumer Product Planning Teni Agustini.
Kemudian dari para praktisi industri ICT (Information and Communication Technology) Indonesia dan dunia, hadir perwakilan dari ZTE, NTT East, Jembo Cable Company, Yangtze Optical Fibre & Cable, Huawei, D-Link, TP-Link dan Fiber Home Technologies Indonesia.
Pada diskusi panel akan hadir juga Perwakilan dari Telkom Akses, APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), akademisi dari Universitas Indonesia, AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia) dan perwakilan dari pengembang properti di Indonesia.
Seminar ini juga akan membahas dan mendiskusikan berbagai opsi kemitraan yang saling menguntungkan dalam lingkup konstruksi infrastruktur, penyediaan IKR (Instalasi Kabel Rumah), penjualan dan pemasaran, billing and collection sampai operasional dan pemeliharaan jaringan akses.
"Kerja sama yang baik dari berbagai pihak ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi majunya pembangunan infrastruktur broadband yang pada akhirnya menjadi penggerak penting dalam percepatan pembangunan di Indonesia," ucap Dian Rachmawan.
Pembangunan infrastruktur broadband tersebut sejalan dengan fokus pemerintah saat ini yang memberi perhatian khusus pada percepatan pembangunan infrastruktur agar Indonesia mampu bersaing di tingkat regional Asia Pasifik maupun di global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News