Angka tersebut dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya 15 persen. Tidak hanya itu, hasil observasi FireEye juga mengatakan setidaknya ada empat kelompok hacker tingkat tinggi yang sangat gigih menyerang perusahaan-perusahaan di Indonesia. Tiga dari kelompok tersebut diketahui berasal dari Tiongkok.
"Hal ini harus menjadi perhatian yang harus segera ditangani karena erat kaitannya dengan perekonomian dan keamanan nasional," ujar Chief Technology Officer FireEye Asia Pasifik, Bryce Boland, dalam acara Press Briefing Cybersecurity di Indonesia hari ini, Selasa (19/4/2016).
"Ketegangan antar negara tidak hanya terjadi di ranah geo politik saja, tetapi juga di dunia maya."
Pihak FireEye menganggap bahwa Indonesia sendiri masih belum serius menangani keamanan siber. Boland sempat mengatakan bahwa banyak instansi di Indonesia yang sebenarnya memiliki dana untuk meningkatkan keamanan sibernya.
Namun, kebanyakan instansi tersebut justru salah dalam menerapkan keamanan siber dengan hanya berusaha mendeteksi dan mencegah ancaman yang telah dialami sebelumnya. Sedangkan mereka tidak pernah melacak dan meneliti pola serangan agar serangan berikutnya bisa dicegah.
Boland mengatakan bahwa ancaman siber kali ini telah berubah yang sebelumnya hanya menargetkan pemerintah, kini targetnya menyebar ke hampir semua sektor. Sektor yang paling banyak mendapatkan serangan adalah keuangan, enterprise, dan pemerintah. Parahnya, instansi biasanya tidak sadar bahwa sistem komputer mereka telah disusupi dan siap untuk diserang.
Lalu bagaimana caranya agar Indonesia menjadi lebih aman dari serangan Siber?
Menurut Boland, yang terpenting adalah bagaimana agar semua instansi menyadari bahaya serangan siber terhadap proses bisnisnya. Selain itu, instansi juga harus bisa melakukan manajemen terhadap dampak dari sebuah serangan. Hal tersebut sangat penting agar kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
"Kita semua berpotensi untuk diserang. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya untuk meminimalisir kerugian saat diserang," lanjut Boland.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News