Namun, sebagian para ahli percaya, pesawat itu dapat digunakan oleh militer Tiongkok sebagai senjata untuk menghancurkan satelit musuh. Pesawat yang dinamai AoLong-1, yang juga dikenal dengan nama Roaming Dragon ini diluncurkan dari Tiongkok Selatan pada tanggal 25 Juni.
Roaming Dragon disebutkan sebagai pesawat pertama dari sejumlah pesawat yang dilengkapi dengan tangan robotik yang bertugas untuk membersihkan sampang-sampah luar angkasa yang ada di sekitar bumi.
Menurut IB Times, pesawat ini akan mengambil debu-debu yang ada dan kembali ke bumi ke lokasi yang aman seperti lautan. Dengan keberadaan pesawat robot ini, diharapkan, ia dapat mencegah agar tidak ada barang luar angkasa berukuran besar yang akan menabrak kota-kota besar.
Di tahun 2007, pemerintah Tiongkok meledakkan sebuah satelit cuaca yang tidak lagi berfungsi. Ledakan ini menyebabkan kepingan satelit berserakan, yang menyebabkan kemarahan badan internasional luar angkasa. Peluncuran AoLong-1 ini merupakan inisiatif pertama Tiongkok untuk melakukan tugas bersih-bersih.
"Tiongkok, sebagai sebuah negara besar yang bertanggung jawab, telah berkomitmen untuk mengurangi jumlah sampah luar angkasa. Dalam rangka untuk memenuhi kewajiban itu, negara kami bekerja tanpa henti untuk menemukan inovasi dalam teknologi pengurangan sampah luar angkasa," kata Tang dalam situs China National Space Administration.
Namun, dari laporan South China Morning Post, para ahli percaya, Roaming Dragon juga bisa digunakan sebagai senjata militer untuk menghancurkan satelit musuh saat berperang.
Seorang peneliti dari National Astronomical Observatories di Beijing mengklaim bahwa tugas untuk membersihkan sampah luar angkasa adalah tugas yang begitu rumit sehingga dia curiga apakah robot ini memiliki tugas lain.
Sang peneliti menyebutkan, Roaming Dragon memiliki "potensi sebagai senjata anti-satelit yang, saat perang, dapat digunakan sebagai pencegah atau senjata melawan aset luar angkasa musuh."
Karena Roaming Dragon kecil, ringan dan mudah untuk diluncurkan, maka pemerintah Tiongkok dapat mengirimkan sekumpulan robot ini. Ini adalah kabar baik jika ia memang bertugas untuk membersihkan sampah luar angkasa, tapi mengkhawatirkan jika digunakan sebagai senjata.
Salah satu sumber lain dalam artikel itu juga menyebutkan bahwa pengembangan teknologi Roaming Dragon sejatinya didukung oleh pihak militer dan proyek ini dirahasiakan. Hal inilah yang memunculkan pertanyaan mengapa pihak militer tertarik dengan teknologi "pembersih luar angkasa".
Sementara sumber lain mempertanyakan apakah teknologi ini cukup efektif. Karena, tangan robot dari Roaming Dragon harus begitu akurat jika ia ingin digunakan untuk membersihkan sampah luar angkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News