Managing Director HP Indonesia, Juliana Cen.
Managing Director HP Indonesia, Juliana Cen.

Era Kerja AI, HP Indonesia Tegaskan Peran Kunci Perangkat Cerdas yang Aman dan Inklusif

Cahyandaru Kuncorojati • 31 Juli 2025 14:15
Jakarta: Adopsi kecerdasan buatan (AI) yang kian masif dan pemberlakuan model kerja hybrid secara permanen telah secara fundamental mengubah lanskap kerja modern. Namun, pergeseran ini turut melarutkan perimeter keamanan kantor yang tradisional, memunculkan tantangan baru yang seringkali terabaikan: keamanan fisik perangkat. 
 
Ketika karyawan bekerja dari berbagai lokasi, mulai dari rumah, kafe, hingga ruang kerja bersama, risiko seperti kehilangan, pencurian, atau akses tidak sah terhadap laptop dan perangkat lainnya meningkat secara signifikan. 
 
Titik akhir (endpoint) yang tidak aman ini dapat menjadi gerbang bagi ancaman siber yang lebih besar, membahayakan data korporat yang sensitif.

Menjawab tantangan berlapis ini, HP Indonesia, di bawah kepemimpinan Managing Director barunya, Juliana Cen, menegaskan kembali peran fundamental perangkat keras (hardware) sebagai benteng pertahanan pertama dan paling krusial dalam ekosistem kerja yang terdistribusi saat ini.
 
Menurut Juliana, HP kini berfokus menjadi mitra solusi end-to-end untuk membantu transformasi digital pelanggan di Indonesia, sebuah misi yang selaras dengan tujuan pribadinya. 
 
“Bagi saya, ini adalah tentang kontribusi kembali ke Indonesia. Apa yang saya lakukan bersama HP bukan hanya soal bisnis, tetapi tentang bagaimana teknologi dapat benar-benar membantu pelanggan. Itulah passion pribadi saya," ungkap Juliana dalam sebuah wawancara.
 
Menjawab mengapa perangkat keras tetap krusial, Juliana menjelaskan bahwa hardware adalah fondasi dari semua teknologi saat ini. "Dalam lanskap teknologi sekarang, device atau hardware justru merupakan fondasinya," ujarnya. 
 
Tanpa perangkat yang andal, aktivitas esensial seperti kerja hybrid, implementasi keamanan siber, dan pemanfaatan AI tidak mungkin dapat dilakukan secara optimal. Pendekatan HP adalah mengintegrasikan inovasi pada level perangkat dengan keamanan bawaan, performa adaptif, dan desain yang berpusat pada manusia (human-centered).
 

Keamanan dan AI Terintegrasi Langsung di Perangkat

Dalam dunia kerja yang semakin terdesentralisasi, keamanan berbasis perangkat keras menjadi lapisan perlindungan utama. HP menjawab tantangan ini dengan arsitektur keamanan proaktif, HP Wolf Security for Business. 
 
Fitur-fitur kunci seperti HP Sure Start secara otomatis memulihkan dari serangan level BIOS, sementara HP Sure Click mengisolasi ancaman secara cerdas.
 
"Solusi kami dirancang untuk mengisolasi virus, sehingga pengguna tetap bisa mengakses file tanpa risiko penyebaran ancaman tersebut ke sistem lain," jelas Juliana mengenai cara kerja fitur isolasi tersebut. Untuk manajemen jarak jauh, HP Wolf Protect & Trace memungkinkan tim TI melacak, mengunci, atau menghapus data perangkat bahkan saat sedang offline.
 
Di sisi produktivitas, HP mengintegrasikan AI secara mendalam. Fitur seperti HP AI Companion dan HP Smart Sense membantu menyederhanakan alur kerja dan menyesuaikan performa perangkat. 
 
Solusi lain seperti HP Eye Ease untuk kenyamanan visual serta AI-based noise reduction turut dihadirkan untuk mendukung wellbeing kesehatan fisik maupun mental pengguna.
 
Menurut Juliana, tingkat adopsi AI kini sudah lebih meluas. "Jika ditanya, adopsinya memang belum mencapai titik maksimal, tetapi sudah tidak lagi berada pada tahap yang sangat awal," katanya, merujuk pada pengalamannya bertemu pelanggan yang sudah rutin menggunakan AI dalam pekerjaan sehari-hari.
 

Desain Inklusif dan Solusi Menyeluruh

Menyadari pentingnya digital wellbeing, HP sangat menekankan desain produk yang ergonomis dan inklusif. "Kami membangun perangkat HP dengan kesejahteraan atau wellbeing sebagai intinya. Tujuannya adalah memastikan perangkat dapat menyesuaikan diri dengan pengguna, sehingga mereka tetap produktif sambil meminimalkan beban fisik dan kognitif," kata Juliana.
 
Lebih dari sekadar produk, HP menawarkan model solusi end-to-end yang disebut sebagai pengalaman One HP, di mana hardware, software, dan layanan disatukan. Pendekatan ini mengubah posisi HP dari sekadar penjual menjadi konsultan. 
 
"Topik diskusi atau pendekatannya menjadi sangat berbeda, karena kami tidak lagi berperan sebagai penjual, melainkan sebagai konsultan yang membantu proses transformasi digital pelanggan," tegasnya.
 
Visi ini diperkuat dengan komitmen pada pemberdayaan generasi muda di Indonesia. Inisiatif seperti Digital Equity Accelerator, yang bermitra dengan Solve Education Foundation dan Markoding, serta Proyek Harapan bersama Real Madrid Foundation di Sumbawa, menjadi bukti nyata investasi jangka panjang HP untuk tenaga kerja masa depan Indonesia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan