Menurut laporan tersebut, sektor biometrik mengalami serangan terbanyak dengan 28,1% komputer industri terinfeksi, diikuti oleh otomatisasi bangunan (25%), fasilitas tenaga listrik (22,8%), dan fasilitas konstruksi (22,4%).
Sumber ancaman utama berasal dari internet, dengan 10,11% komputer industri terblokir dari ancaman yang menyebar melalui internet. Email klien dan media penyimpanan eksternal juga menjadi sumber risiko siber.
Skrip berbahaya dan halaman phishing merupakan kategori objek berbahaya yang paling sering diblokir. Selain itu, penambang (miners) dan virus juga menjadi ancaman signifikan di beberapa wilayah.
Asia Tenggara, Afrika, dan Asia Tengah mencatat pertumbuhan tertinggi dalam kasus penambangan (miners) dalam bentuk file yang dapat dieksekusi untuk Windows. Sementara itu, Asia Tenggara, Afrika, dan Asia Timur mencatat persentase tertinggi dalam jumlah virus yang berhasil diblokir.
Evgeny Goncharov, Kepala Kaspersky ICS CERT, menekankan pentingnya deteksi ancaman tingkat lanjut untuk melawan kampanye malware yang canggih.
Ia juga menyarankan perusahaan untuk melakukan penilaian keamanan sistem OT secara berkala, menerapkan pembaruan tepat waktu, dan menggunakan solusi EDR (Endpoint Detection and Response) untuk deteksi dan perbaikan insiden yang efektif.
Kaspersky juga menawarkan pelatihan keamanan OT khusus untuk staf keamanan TI dan personel OT guna meningkatkan respons terhadap teknik berbahaya baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News