Ilustrasi: Kaspersky
Ilustrasi: Kaspersky

Cyber Immunity, Masa Depan Keamanan Siber yang Tangguh dari Dalam

Mohamad Mamduh • 14 September 2025 09:06
Jakarta: Lanskap keamanan siber terus bergeser, dengan organisasi-organisasi di seluruh dunia kini mencari pendekatan yang lebih proaktif dan tangguh untuk melindungi aset digital mereka.
 
Sebuah studi global terbaru yang dilakukan oleh Kaspersky menyoroti tren signifikan menuju adopsi strategi Secure by Design dan Cyber Immunity, sebuah konsep inovatif yang menanamkan ketahanan keamanan langsung ke dalam arsitektur sistem.
 
Studi Kaspersky mengungkapkan bahwa 86% profesional keamanan siber familiar dengan Secure by Design. Metodologi ini mengintegrasikan keamanan ke dalam struktur sistem sejak awal, bukan sebagai tambahan.

Pendekatan ini telah terbukti vital dalam industri berisiko tinggi seperti kedirgantaraan, di mana keamanan harus intrinsik. Meskipun demikian, adopsinya masih cenderung lambat karena tantangan standarisasi dan biaya.
 
Namun, Cyber Immunity atau Kekebalan Siber, adalah evolusi selanjutnya dari Secure by Design. Konsep ini bertujuan menciptakan sistem yang secara inheren tahan terhadap serangan siber tanpa memerlukan patching berkelanjutan atau lapisan keamanan tambahan. Meskipun kesadaran akan Cyber Immunity tinggi, studi ini menunjukkan adanya perbedaan penafsiran.
 
Sebanyak 59% responden mengaitkannya dengan sistem Secure by Design yang tetap tangguh saat diserang, sementara 56% melihatnya sebagai kombinasi teknologi dan kebijakan yang efektif memblokir akses penjahat siber. Sementara itu, 47% lainnya mengaitkannya dengan tim keamanan siber yang sangat terampil, menunjukkan bahwa pemahaman terpadu masih terus berkembang.
 
Salah satu temuan paling mencolok adalah keyakinan lebih dari separuh responden (54%) bahwa merancang sistem yang mampu menahan serangan siber tanpa solusi keamanan tambahan sudah mungkin atau pasti dapat dicapai. Sebanyak 39% lainnya berpendapat hal itu mungkin terjadi, mencerminkan keterbukaan terhadap gagasan ini.
 
Pergeseran pola pikir ini sangat sejalan dengan tren industri, di mana langkah-langkah keamanan reaktif tradisional tidak lagi memadai. Dengan ancaman yang didukung AI dan serangan yang semakin canggih, organisasi membutuhkan solusi yang tidak hanya mendeteksi tetapi juga mencegah pelanggaran sejak awal.
 
Mengintegrasikan Cyber Immunity ke dalam strategi keamanan siber menekankan pentingnya ketahanan, keahlian, dan fleksibilitas sebagai penentu generasi keamanan siber berikutnya. Secure by Design menyediakan metodologi, sementara Cyber Immunity mewakili tujuan akhir: sistem yang begitu tangguh sehingga meminimalkan ketergantungan pada pertahanan eksternal.
 
Dmitry Lukiyan, Kepala Unit Bisnis KasperskyOS, menjelaskan, bagi perusahaan yang berpandangan ke depan, Cyber Immunity menawarkan lebih dari sekadar perlindungan—sistem ini memberikan manfaat bisnis yang nyata.
 
"Ketika sistem dibangun agar aman dari awal, kebutuhan akan pembaruan, patch, dan alat keamanan tambahan yang konstan pun berkurang. Artinya, biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih rendah, beban yang lebih ringan pada tim TI, dan perlindungan lebih kuat dan andal dari waktu ke waktu."
 
Pendekatan proaktif ini mempersiapkan infrastruktur penting untuk masa depan digital, memungkinkan organisasi beroperasi dengan percaya diri bahkan ketika ancaman terus berkembang.
 
Cyber Immunity muncul sebagai strategi penting yang tidak hanya akan meningkatkan perlindungan tetapi juga memposisikan organisasi sebagai yang terdepan dalam dunia digital yang semakin fluktuatif.
 
Dengan adopsi Cyber Immunity, perusahaan dapat mempercepat transformasi digital mereka sekaligus memitigasi risiko keamanan siber secara efektif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan