Kedua program ini konsisten membekali pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen dengan keterampilan digital terkini serta mendorong mereka untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.
Program SFT dan SIC telah menjangkau ribuan peserta di seluruh Indonesia sejak tahun 2019. SFT merupakan kompetisi unik yang menantang peserta untuk mengaplikasikan ilmu STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) guna menciptakan solusi inovatif dari permasalahan sosial di sekitar mereka.
Peserta dibekali pembelajaran AI amplification dan sesi mentoring dari karyawan Samsung serta pakar profesional. Sementara itu, SIC adalah program edukasi intensif yang memberikan pelatihan di bidang teknologi masa depan seperti Coding dan Programming, IoT, serta AI. Peserta dituntut untuk mempresentasikan prototipe ide solusi yang memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.
Sejalan dengan visi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melahirkan inovator muda yang siap menghadapi tantangan global, Samsung terus mengarahkan potensi besar generasi muda Indonesia.
Riset Samsung menunjukkan bahwa 78% generasi muda di Asia Tenggara telah memanfaatkan AI untuk pembelajaran, dan program ini bertujuan menghasilkan inovasi berkelanjutan serta bermanfaat bagi Indonesia.
Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia, menyatakan, Samsung Innovation Campus dan Samsung Solve for Tomorrow telah menjangkau ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah, memberi mereka pengalaman langsung bagaimana teknologi bisa membawa perubahan positif di lingkungannya.
"Ke depan, kami berkomitmen terus mendukung lahirnya talenta digital baru yang akan menjadi motor penggerak masa depan Indonesia."
Dampak nyata dari program ini telah terlihat. SFT, yang diluncurkan pada 2023, telah menjadi ruang pengembangan kapasitas melalui workshop design thinking, pendampingan mentor, hingga penerapan AI. Pada tahun pertamanya, program ini diikuti 309 tim dengan 1.087 peserta, mengantarkan Samsung meraih Platinum Award kategori Best Provision of Literacy and Education di Global CSR & ESG Summit 2024.
Antusiasme terus memuncak pada 2025 dengan 2.603 pendaftar dari seluruh Indonesia. Ide-ide segar pun lahir, mulai dari konversi limbah plastik menjadi listrik hingga inovasi sport-tech untuk membuka akses olahraga bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
Sejak 2019, SIC telah membekali lebih dari 20.000 pelajar dan mahasiswa serta ratusan guru dengan keterampilan digital relevan kebutuhan industri. Peningkatan pendaftar SIC Batch 6 sekitar 40% dibandingkan batch sebelumnya menunjukkan tingginya antusiasme. Ratusan proyek inovatif telah lahir, seperti solusi lingkungan berbasis IoT dan aplikasi edukasi berbasis AI.
Beberapa karya inovatif dari peserta SFT dan SIC mencakup alat deteksi risiko sudden cardiac death Portable Kit D-Dimer Level Detector dari Tim Solyd Ias Universitas Brawijaya, aplikasi pendeteksi karies gigi Dentalint dari Tim Cemerlang Universitas Gadjah Mada, serta aplikasi penerjemah bahasa isyarat HandsTalk dari SMAN 1 Sidoarjo.
Dari SIC, Tim PawPal dari BINUS University merancang perangkat IoT dan AI untuk mengurangi waktu menatap layar pada anak-anak, sementara Tim Daely dari Universitas Bina Nusantara meraih Merit Award di Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) 2024 dengan AI and IoT-Based Drowsiness Detection System for Drivers.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id