Data center AWS.
Data center AWS.

Data Center Baru AWS Fokus Fondasi AI dan Efisiensi Energi

Cahyandaru Kuncorojati • 03 Desember 2024 21:02
Las Vegas: Data center sebagai fondasi dari pengembang AI dituntut lebih masih tapi di satu sisi juga punya efisiensi konsumsi energi yang tinggi. Pada acara AWS re:Invent 2024, Amazon Web Service (AWS) mengumumkan sebuah Rancangan Data center baru yang akan mereka Hadirkan dalam waktu dekat.
 
Prasad Kalyanaraman, VP of Infrastructure Services AWS, menuturkan bahwa Rancangan data center Terbaru mereka akan mengkombinasikan inovasi di aspek power, system pendingin, dan hardware untuk menciptakan efisiensi energi yang lebih baik.
 
“AWS berkomitmen untuk berinovasi dalam menyediakan infrastruktur paling mumpuni, tangguh, aman, dan sustainable cloud untuk penggunanya di seluruh dunia,” tutur Prasad.

“Data center ini akan mewakili langkah penting selanjutnya dalam meningkatkan efisiensi energi Dan fleksibilitas dukungan sesuai pertumbuhan beban kerja,” ujarnya.
 
“Namun yang lebih menarik lagi adalah desainnya yang modular, memungkin retrofit dengan mudah bagi infrastruktur yang sudah ada, terutama bagian sistem pendingin sehingga mampu mengurangi jejak karbon yang ada sebelumnya,” jelas Prasad.
 
Sejumlah keunggulan dari Rancangan data center Terbaru AWS di antaranya adalah sistem mekanik dan kelistrikan yang lebih mudah dikelola. 
 
AWS mengklaim menyederhanakan dua aspek tadi hingga 99,9999 persen sehingga mampu mengurangi jumlah rack data center yang terdampak permasalahan kelistrikan hingga 89 persen.
 
Benefit dari hal ini adalah mengurangi terjadinya inefisiensi dan energy loss hingga failure point dalam distribusi kelistrikan pada data center. Benefit lain dari kondisi ini adalah mengurangi penggunaan kipas pendingin udara panas yang selama ini diandalkan data center.
 
Rancangan data center terbaru AWS kini juga bisa menggunakan sistem pendingin cair atau liquid cooling, menawarkan pendinginan yang lebih efisien untuk chip atau proses pada data center.
 
Liquid cooling tidak menjadi keharusan untuk data center terbaru AWS tapi opsi pelengkap air cooling sehingga diperoleh sistem pendingin yang maksimal tapi tetap dengan biaya operasional rendah, menyesuaikan jenis beban kerja yaitu AI atau traditional workload.
 
Selain di aspek hardware, inovasi untuk menghadirkan data center yang punya tingkat efisiensi konsumsi daya lebih tinggi dilakukan AWS lewat optimalisasi software.
 
Prasad menyebut optimasi software yang diberikan asupan data serta teknologi Generative AI membantu data center menggunakan pasokan daya sesuai kebutuhannya.
 
Kemampuan tersebut akan mendukung hardware dan high-density rack yang dibutuhkan untuk workload AI, tetapi juga menyediakan opsi yang lebih fleksibel dalam hal pilihan jenis hardware bagi pelanggan AWS.
 
Soal isu sustainability atau dukungan berkelanjutan, riset yang dilakukan AWS mengklaim bahwa data center mereka mampu menghadirkan 4,1 kali lipat lebih efisiensi dibandingkan menggunakan infrastruktur on-premise.
 
Tidak hanya itu, ketika beban kerja (workloads) dioptimalkan pada platform AWS, jejak karbon yang berkaitan dengan proses operasional juga diklaim bisa dikurangi hingga 99 persen.
 
AWS diketahui telah membangun large-scale data center selama 18 tahun dan menciptakan server GPU-based untuk beban kerja AI selama 13 tahun. Mereka mengklaim telah memiliki jutaan pengguna aktif di seluruh dunia.
 
Pada tahun 2013 AWS juga berhasil mencapai target penggunaan 100 persen energi terbarukan untuk operasionalnya dalam kurun waktu tujuh tahun dari target tahun 2030.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan