Chief Technology Officer Akamai Cloud Computing, Jay Jenkins.
Chief Technology Officer Akamai Cloud Computing, Jay Jenkins.

Bisnis Digital di Asia Semakin Banyak Adopsi Cloud dan Prioritaskan Keamanan

Cahyandaru Kuncorojati • 02 Oktober 2024 10:52
Jakarta: Akamai, perusahaan teknologi penyedia solusi cloud dan content delivery network baru ini merilis hasil riset ‘Asia’s Digital Native Businesses Prioritize Security for Sustainable Growth’ yang mengungkap fakta menarik dari bisnis digital di Asia.
 
Digital Native Business atau bisnis digital sendiri didefinisikan sebagai perusahaan yang mengadopsi teknologi secara agresif sejak awal di seluruh aspek bisnisnya. Akamai menemukan bahwa teknologi dengan fondasi cloud adalah yang paling banyak diadopsi.
 
Solusi dan teknologi dinilai menjadi fondasi bagi banyak teknologi dan inovasi lain menurut Chief Technology Officer Akamai Cloud Computing, Jay Jenkins. ”Teknologi canggih meripakan DNA dari Digital Native Business,” ucapnya.

Riset Akamai bersama TechnologyAdvice memproyeksikan bahwa bisnis digital di Asia akan berinvestasi dengan jumlah yang semakin besar untuk teknologi berbasis cloud. Pertumbuhan investasinya diproyeksikan sebesar 37,3 persen di periode 2021 hingga 2026.
 
Temuan lain dari riset tersebut adalah 74 persen responden yaitu bisnis digital di asia sudah sepenuhnya migrasi ke teknologi cloud, Masih ada 26 persen yang belum berencana atau dalam penjajakan, paling besar berasal dari negara kawasan ASEAN.
 
Migrasi ke teknologi cloud tersebut oleh Jay dilihat telah disadari oleh perusahaan bisnis digital untuk mendukung pendekatan multi-cloud, sehingga terhindar dari lock-in pada satu vendor cloud dan memaksimalkan penggunaan berdasarkan biaya layanan yang harus dikeluarkan.
 
Tentu saja migrasi cloud bukan tanpa tantangan, Jay menyebut baik perusahaan bisnis digital yang baru berencana maupun sudah sepenuhnya migrasi ke teknologi cloud tetap punya kecemasan yaitu soal keamanan siber.
 
“Dunia IT saat ini semakin rumit, risiko ancaman siber juga demikian termasuk yang membidik cloud dan sektor bisnis potensial,” kata Jay. Riset Akamai menunjukan bahwa 75 persen responden bisnis digital di Asia menyadari aspek keamanan mereka lebih buruk dibandingkan infrastruktur cloud, layensi jaringan, dan lainnya
 
Kondisi tersebut kian memburuk karena 44 persen responden mengaku masih kesulitan meningkatan keamanan sistemnya karena infrastruktur IT yang semakin rumit. Di sisi lain beruntung bahwa bisnis digital sudah menyadari pentingnya keamanan siber pada sistem dan infrastruktur cloud.
 
87 persen responden bisnis digital menyebut fitur keamanan masih lebih penting dibandingkan kinerja, reputasi, dan skalabilitas serta biaya ketika memiliki penyedia cloud. 
 
“Bisnis digital wajib memiliki framework keamanan modern. Mereka juga harus menerapkan keamanan API tingkat lanjut, melakukan audit keamanan secara berkala dan memantau API dengan mudah,” ucap Jay.
 
API sendiri adalah Application Programing Interface yaitu sekumpulan pemrograman yang memungkinkan dua aplikasi atau layanan, bahkan lebih, untuk saling terhubung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan