Dalam artikel tersebut, CEO Uber Travis Kalanick dijelaskan sebagai seorang pemimpin yang rela melakukan apapun -- termasuk melanggar peraturan -- untuk mendapatkan yang dia mau, meski itu berarti membuat marah salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia.
Sifatnya ini, menurut The Verge, berhasil membuat Uber berkembang pesat. Pada saat yang sama, hal ini juga membuat perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu menghadapi berbagai masalah.
Ketika Uber berusaha untuk masuk ke pasar Tiongkok, mereka menghadapi masalah berupa penipuan akun. Karena itu, mereka mencari cara untuk mengidentifikasi sebuah iPhone, meski aplikasi telah dihapus dari ponsel atau setelah iPhone di-reset.
Kegiatan ini, yang disebut "fingerprinting", dilarang oleh Apple. Untuk menyembunyikan hal ini dari Apple, Uber memasang pembatas virtual di sekitar markas Apple di Cupertino, mengubah kode mereka sehingga kegiatan mereka ini tidak diketahui oleh pegawai Apple.
Namun, pada akhirnya, kegiatan Uber ini diketahui oleh Apple, yang berujung pada pertemuan antara kedua CEO perusahaan teknologi tersebut. Dalam pertemuan itu, Cook meminta Kalanick untuk berhenti melakukan fingerprinting.
"Saya dengar Anda melanggar beberapa peraturan kami," ujar Cook dengan tenang, seperti yang dikutip dari Economic Times. Hentikan tipuan ini, tuntut Cook, atau aplikasi Uber akan dihapus dari Apple App Store.
Bagi Kalanick, ancaman itu sangat mengerikan. Jika aplikasi Uber dihapus dari App Store, ia akan kehilangan akses ke jutaan pelanggan iPhone. Sama saja seperti menghancurkan bisnis transportasi berbasis aplikasi mereka. Karena itulah, akhirnya, Kalanick setuju memenuhi permintaan Cook.
"Kekuatan Travis adalah karena dia akan rela menabrak tembok demi mencapai tujuannya," ujar Mark Cuban, pemilik Dallas Mavericks dan investor yang telah menjadi mentor Kalanick. "Kelemahan terbesar Kalanick adalah dia akan menjebol tembok untuk bisa mencapai tujuannya. Itulah cara terbaik untuk mendeskripsikan dirinya."
Kerelaan untuk melanggar batasan yang ada bukanlah sesuatu yang aneh pada diri usahawan asal Sillicon Valley. Namun,, kepemimpinan Kalanick yang seperti itulah yang membuat berbagai masalah dalam Uber.
Terkait laporan ini, juru bicara Uber berkata, "Kami sama sekali tidak melacak pengguna atau lokasi mereka jika mereka telah menghapus aplikasi kami. Ini adalah cara untuk mencegah penipu memasang Uber ke ponsel curian, memasukkan data kartu kredit curian, melakukan perjalanan jauh dan menghapus data di ponsel -- terus menerus."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id