LINE bakal hadirkan terobosan baru agar bisa jadi aplikasi messengger nomor satu di Indonesia
LINE bakal hadirkan terobosan baru agar bisa jadi aplikasi messengger nomor satu di Indonesia

LINE Conference 2017

Begini Strategi LINE Demi Jadi Nomor Satu di Indonesia

Riandanu Madi Utomo • 20 Juni 2017 12:23
medcom.id, Tokyo: Sebagai salah satu negara yang memiliki pasar smartphone tersebesar di dunia, pasar aplikasi pengirim pesan atau messengger juga memiliki potensi yang sama besarnya dan LINE menyadari hal tersebut.
 
Dalam konferensi pers terbatas di Tokyo, CEO LINE, Takeshi Idezawa mengumbar berbagai strateginya untuk setidaknya lima tahun ke depan bagi LINE untuk bisa lebih melakukan penetrasi di pasar Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Idezawa ingin agar LINE bisa menjadi aplikasi messenger nomor satu di Indonesia.
 
Namun bagaimana caranya?

"Lokalisasi adalah kuncinya. Bagi kami, lokalisasi bukan hanya mengubah dukungan antarmuka dari bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. Namun, penyesuaian isi konten dan fitur juga perlu diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan dan budaya di negara tersebut," ujar Idezawa.
 
Idezawa juga mengatakan selama ini LINE telah melakukan berbagai upaya lokalisasi yang dimaksud. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai fitur di LINE yang hanya ada di Indonesia, salah satunya adalah LINE Jobs. Selian itu, berbagai kerjasama dengan perusahaan lokal juga terus digalakkan, seperti yang telah dilakukan adalah kerja sama dengan Go-Jek.
 
LINE juga berencana untuk memboyong fitur lainnya ke pasar Indonesia, seperti LINE Live dan LINE TV yang segera diluncurkan untuk pasar Taiwan serta Thailand. Namun, Idezawa mengatakan pihaknya akan melakukan pengkajian pasar dulu sebelum meluncurkan dua fitur tersebut.
 
Begini Strategi LINE Demi Jadi Nomor Satu di Indonesia
CEO LINE, Takeshi Idezawa

Selain lokalisasi, LINE juga akan fokus pada integrasi di setiap fitur dan layanan yang dihadirkan. LINE akan melakukan integrasi tersebut dimulai dari menghadirkan fitur chatting di berbagai layanannya. Tidak hanya itu, sistem kecerdasan buatan Clova dengan berbagai perangkat yang masuk dalam ekosistemnya juga akan membuat LINE bisa terintegrasi ke perangkat selain smartphone.
 
"Kami ingin LINE hadir dimanapun dan kapanpun bagi penggunanya. Tidak hanya di satu perangkat, kami ingin LINE juga hadir di sekeliling Anda," tambah Idezawa.
 
Saat ini LINE memang masih belum menjadi aplikasi messenger nomor satu di Indonesia, namun mereka memang tampil sangat berbeda dengan kompetitornya. Selain fitur yang ditawarkan sangat banyak, komunitas penyokong kontennya juga sudah sangat mumpuni di Indonesia.
 
Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya jumlah kreator stiker dan komik lokal untuk LINE. Tidak heran jika Idezawa ingin LINE disebut sebagai smart portal ketimbang aplikasi messengger.
 
Satu masalah yang harus dihadapi oleh LINE adalah aplikasinya hanya populer di kalangan remaja dan pemuda. Sementara orang tua masih cenderung menggunakan WhatsApp yang kini masih menguasai pasar Indonesia. Selain itu, LINE juga masih harus berhadapan dengan BlackBerry Messengger yang secara mengejutkan masih memiliki banyak pengguna di Indonesia, terutama di kota kecil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan