Warga Kupang mengaku sangat dimudahkan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan kelancaran kualitas internet saat ini (Foto:MI/Sumaryanto Bronto)
Warga Kupang mengaku sangat dimudahkan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan kelancaran kualitas internet saat ini (Foto:MI/Sumaryanto Bronto)

Internet Lancar Permudah Aktivitas Warga Kupang di Tengah Pandemi

Gervin Nathaniel Purba • 05 Oktober 2020 13:49
Kupang: Pembangunan proyek Palapa Ring sudah mulai membuahkan hasil. Terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Jaringan internet cukup lancar untuk menunjang berbagai aktivitas digital masyarakat.
 
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36 ribu kilometer. 
 
Proyek yang dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Dengan ketersediaan jaringan telekomunikasi berkapasitas besar, diharapkan dapat memberikan jaminan kualitas internet yang tinggi, aman, dan murah di seluruh wilayah Indonesia. Tak terkecuali Kupang. 
 
Warga Kupang mengaku sangat dimudahkan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan kelancaran kualitas internet saat ini. Hal ini juga mendukung kegiatan mereka yang harus dilakukan secara daring mengingat pandemi covid-19 membuat semua orang harus menjaga jarak dan diimbau untuk di rumah saja. 
 
Salah satunya, aktivitas pelatihan peternak oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang. Kelancaran jaringan internet membuat proses pelatihan dilakukan melalui daring dengan nyaman.
 
BBPP Kupang memberikan pelatihan mengenai teknik beternak yang efektif dan efisien. Materi yang diberikan dalam bentuk video dan diunggah ke portal berbagi video. Dengan pola seperti itu, BBPP Kupang bisa menjangkau hingga ribuan peternak.
 
"Kalau pelatihan offline, mereka perlu datang ke sini, menginap, kasih makan, dan mempertimbangkan juga tiket berangkat dan pulang. Sekarang, mereka bisa berada di rumah masing-masing," ujar Kepala BBPP Kupang Bambang Haryanto.
 
Setelah melihat dampak pada sektor pertanian, sekarang bergeser ke sektor pendidikan. Sektor ini menjadi sorotan karena sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang menimbulkan pro dan kontra. Hal ini disebabkan tantangan dari masing-masing wilayah dan kemampuan ekonomi peserta didik. 
 
SMA Negeri 5 Kupang, misalnya. Saat ini sekolah tersebut masih menerapkan sistem PJJ. Para murid dan guru melakukan aktivitas belajar dan mengajar melalui sistem daring. Para murid mengikutinya dari rumah. Sementara, para guru memaparkan materi dari sekolah. 
 
Internet Lancar Permudah Aktivitas Warga Kupang di Tengah Pandemi
 
"Maret, kami sempat masuk sekolah selama satu minggu dengan sistem silang. Tapi, ketika kota Kupang kembali zona merah, kami belajar dari rumah lagi," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Kupang Veronica Wawo.
 
Menurut Veronica, seluruh murid sudah memiliki perangkat yang tersambung dengan internet. Salah satu yang menjadi keluhan ialah pemenuhan kuota internet. Para orang tua kerap mengeluhkan kesulitan untuk memenuhi kuota.
 
Dalam mengatasi masalah itu, SMA Negeri 5 Kupang menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk memenuhi kuota internet para murid. Memanfaatkan dana BOS untuk pembiayaan kuota internet merupakan arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam merespons situasi pandemi covid-19. 
 
Namun, dana tersebut digunakan hanya pada momen tertentu saja. "Dana BOS dianggarkan untuk paket kuota anak tetapi pada situasi tertentu. Misalnya, ujian dan mid semester. Sebab, BOS ada pos lain untuk dipenuhi," kata Veronica.
 
Selain SMA Negeri 5 Kupang, kehadiran internet juga sudah dirasakan manfaatnya oleh UMKM. Esther, Pengusaha Tenun menceritakan manfaat memaksimalkan jaringan internet dalam meningkatkan jualan kain tenunnya. 
 
Mama Esther, begitu sapaannya, menjual kain tenun melaui Instagram dan Facebook. Tidak hanya itu, dia juga membuka lapak di berbagai e-commerce, seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia. 
 
"Saya sendiri adminnya," ujar Mama Esther, ketika ditanya siapa adminnya. 
 
Internet Lancar Permudah Aktivitas Warga Kupang di Tengah Pandemi
 
Dia mengaku belajar sendiri dalam proses mengoprasikan e-commerce melalui situs pencarian Google. Berkat ini, pendapatan Mama Esther mengalami peningkatan dibandingkan pada masa sebelum mengandalkan internet. 
 
"Pendapatan kisaran Rp10 juta hingga Rp15 juta. Naik sekitar Rp60 persen," ujarnya.
 
Pengalaman yang sama juga diungkapkan oleh Martinus, selaku pengusaha travel. Kehadiran internet memudahkannya melakukan promosi produk.
 
"Kami mempromosikan melalui website, Facebook, Instagram, dan juga Whatsapp," ungak Martinus.
 
Kehadiran jaringan internet di Kupang secara tidak langsung meningkatkan kreativitas masyarakat dalam menunjang aktivitas sehari-harinya. Tentunya hal ini bisa memberikan manfaat yang besar lagi dalam memajukan Kupang dan Indonesia wilayah timur pada umumnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan