Sebagai pengingat, hingga saat ini, ikon kaca pembesar untuk mencari lagu, artis, atau podcast, ditempatkan di pojok kanan atas aplikasi, di antara ikon pemberitahuan dan foto profil. Mengutip BGR, dalam versi uji coba, ikon pencarian telah dihapus dan diintegrasikan ke dalam bilah navigasi di bagian bawah layar.
Namun, perubahan ini menjadikan proses membuka fitur pencarian sedikit berbeda. Pengguna harus melakukan dua ketukan, satu ketuk untuk membuka bilah navigasi, lalu satu ketuk lagi untuk membuka kolom pencarian.
Selain itu, keyboard juga kini tidak muncul secara otomatis saat halaman pencarian terbuka. Dengan demikian, pengguna akan disambut oleh kolom pencarian lagu, musisi, dan podcast, lengkap dengan shortcut untuk pencarian suara dan identifikasi lagu pada tampilan awal.
Desain ulang ini ditujukan untuk kemudahan akses terutama saat pengguna memegang ponsel hanya dengan satu tangan. Menempatkan tombol pencarian di bagian bawah layar memungkinkan pengguna menjangkaunya lebih mudah tanpa harus mengangkat jempol ke sudut atas.
Tidak hanya itu, jika fitur ini akhirnya diluncurkan secara penuh, bilah bawah yang sudah familiar di banyak aplikasi modern kini menjadi pusat navigasi utama. Saat ini, fitur ini masih dalam tahap pengujian terbatas dan belum tersedia untuk semua pengguna.
Hanya beberapa akun tertentu saja yang sudah melihat tampilan baru ini. Selain itu, belum tersedia informasi terkait jadwal YouTube Music akan merilis perubahan ini secara merata. Sejumlah pihak menilai perubahan ini sebagai langkah desain yang ditiru dari Spotify.
Dengan perubahan ini, tampilan YouTube Music terlihat semakin mengikuti tren desain mobile saat ini, yang banyak memposisikan tombol penting di jempol pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id