"Fasilitas ini pemerintah didirikan sebagai medium, salah satunya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal keamanan siber, terutama di ranah manufaktur, mengingat Taiwan memiliki keunggulan di bidang tersebut," ujar Manager of International Cooperation Institute for Information Industry Massarow Shen.
Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan manufaktur, tidak hanya untuk fasilitas manufaktur dengan tingkat kecanggihan operasional tinggi, juga untuk fasilitas yang masih lebih tradisional.
Hal ini disediakan ACW South sebab sejumlah manufaktur berskala lebih kecil masih menggunakan teknologi tradisional. Salah satunya belum menggunakan layanan seperti cloud untuk melakukan operasional mesin mereka.
Selain itu, pelatihan ini merupakan bagian dari inti visi ACW South, yaitu menjadikan budidaya bakat sebagai inti dari fasilitasnya. Tidak hanya itu, ACW South mengusung misi sebagai medium membangun ranah keamanan siber, dengan fokus pada industri yang tengah berkembang, menciptakan lini produksi tersimulasi, dan melakukan simulasi soal serangan keamanan siber.
ACW South juga menjadi lokasi gelaran kursus pelatihan di ranah keamanan siber. Sebab tidak hanya memproduksi dan menjual produk terkait keamanan siber dan IoT, fasilitas yang dinaungi oleh ADI ini juga bertugas untuk menyediakan rangkaian kursus pelatihan gratis kepada perusahaan lain, termasuk mengkoordinasi B2B secara gratis, dan menghubungkan dengan rantai internasional.
Salah satu perusahaan asal Taiwan yang turut berpartisipasi dalam fasilitas ini adalah Digiforen. Sesuai namanya, Digiforen merupakan laboratorium yang menawarkan kemampuan untuk melakukan layanan forensik di ranah digital.
Pengujian ini ditujukan untuk memastikan keamanan secara menyeluruh, baik pada perangkat keras maupun perangkat lunak dan layanan yang digunakan oleh mitra Digiforen. Digiforen menawarkan lima aspek dalam layanannya, yaitu mengidentifikasi, melindungi, mendeteksi, merespon dan memulihkan.
Sebagai informasi, Digiforen telah memiliki laboratorium di Malaysia, disebut sebagai langkah pertama dalam merambah pasar Asia Tenggara. Digiforen menyebut Taiwan memiliki sejumlah keterbatasan, sehingga juga untuk mengembangkan diri menjadi alasan lain di balik rencananya melebarkan sayap.
Sementara itu, ACW South turut menawarkan bantuan kepada bakat di bidang keamanan informasi, termasuk melakukan pelatihan ofensif dan defensif di lapangan, dan menciptakan buku pedoman soal ofensif dan defensif di bidang ini.
ACW South juga mengusung misi untuk memperkenalkan teknologi asal Amerika dan Eropa, mempromosikan keamanan informasi Taiwan, dan mengekspor produk dan teknologi tersebut ke negara di Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News