Mengutip GSM Arena, sensor tersebut mengusung sensor berkualitas tinggi dengan kemampuan memotret dan merekam baik dalam kondisi pencahayaan redup serta 15+ stop dynamic range.
Sensor ini didampingi oleh prosesor gambar BIONZ XR yang sama dari Sony A7S III dan FX3, diklaim menjamin kualitas gambar hampir identik. Sony ZV-E1 mengusung sejumlah kekurangan jika dibandingkan dengan dua model kamera tersebut.
Sony ZV-E1 hanya dilengkapi dengan kemampuan merekam beresolusi 4K 60fps dengan 4:2:2 dan 10-bit, dan menjanjikan 4K 120fps pada update di masa mendatang. Kamera ini juga disebut tidak dilengkapi dengan manajemen panas komprehensif, seperti yang dimiliki Sony A7S III dan FX3.
Selain itu, Sony ZV-E1 juga hanya dibekali satu slot SD Card dan tidak memiliki port HDMI. Merupakan kamera untuk pemula dan terfokus pada vlogging, Sony ZV-E1 mengusung sejumlah keunggulan.
Keunggulan tersebut termasuk ukuran ringkas dan bobot ringan, dukungan cincin zoom khusus di sekitar shutter, dan berbekal kendali untuk memudahkan penyesuaian terkait depth of field dan fokus.
Kamera ini juga didukung rasio aspek Cinemascope, menempatkan bar hitam di sekitar bingkai 16:9 untuk menciptakan gambar dengan rasio 21:9 tanpa perlu melalui proses edit. Sony ZV-E1 juga didukung software terbaru Sony, dengan teknologi pengenalan manusia AI.
Teknologi ini mendukung fitur seperti Multiple Face Recognition yang berkemampuan menyesuaikan aperture untuk memungkinkan fokus pada dua orang, auto framing dengan kemampuan kamera memotong gambar untuk menjaga subyek dalam bingkai saat bergerak.
Fitur lain yang didukung teknologi ini adalah Framing Stabilizer, serta direktivitas Auto Microphone berkemampuan mendeteksi subyek yang berbicara saat tengah bergerak. Sementara itu, fitur Real-time Recognition AF lebih baik dari A7R V berkemampuan mendeteksi benda seperti manusia, hewan, burung, serangga, mobil atau kereta, dan pesawat.
Sedangkan fitur Breathing Compensation menjaga bidang pandang atau field of view sembari menjaga fokus lensa saat bernapas dengan berat. Sony ZV-E1 juga dilengkapi dengan stabilisasi Sony Dynamic Active Mode baru, diklaim 30 persen lebih efektif dibandingkan dengan standar Active Mode soal mengurangi guncangan kamera di hasil rekaman.
Kamera ini dipasarkan sebesar USD2199 (Rp32,8 juta) untuk body-only, dan USD2499 (Rp37,3 juta) dengan lensa zoom 28-60mm F4.5-5.6, lebih terjangkau jika dibandingkan dengan Sony A7S III atau Sony FX3, namun menawarkan level performa dan fungsionalitas nyaris sama, dengan sejumlah fitur baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id