Remaja India meninggal dunia akibat Nokia 5233 yang digunakannya saat menelepon meledak.
Remaja India meninggal dunia akibat Nokia 5233 yang digunakannya saat menelepon meledak.

Ledakan Nokia 5233 Tewaskan Remaja

Lufthi Anggraeni • 21 Maret 2018 16:48
Jakarta: Remaja perempuan di India berusia 18 tahun bernama Uma Oram tengah berbincang dengan keluarganya saat ponsel Nokia 5233 versi lama yang digunakannya meledak.
 
Di tengah percakapan, Oram menghubungkan perangkat ke soket listrik untuk mengisi daya, yang mengakibatkan ledakan.
 
Malang tidak dapat dihindari, ledakan Nokia 5233 tersebut menyebabkan Oram harus kehilangan nyawanya.

Menurut laporan media setempat, Oram tidak sadarkan diri setelah ledakan tersebut terjadi, dan menderita luka-luka di tangan, kaki dan dada, sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun tidak tertolong.
 
Nokia 5233 diluncurkan pada Januari 2010, mengusung desain layar sentuh dengan dukungan teknologi resistif sensitif tekanan. Ponsel ini masih dapat dijual melalui Amazon India seharga INR2.999 atau setara USD46 (Rp657.142).
 
Pemegang lisensi ponsel Nokia saat ini, HMD Global, merilis pernyataan menyebut bahwa model versi lama ini tidak berhubungan dengan perangkat yang saat ini dikembangkan di bawah naungan merek Nokia.
 
Karena Nokia tidak lagi memproduksi perangkat dan tidak lagi mendukung perangkat model lama, hingga saat ini masih belum tersedia informasi terkait pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
 
"Saat ini kami belum dapat secara independen memverifikasi fakta terkait dengan laporan ini, namun kami dapat mengonfirmasi bahwa ponsel tersebut tidak diproduksi atau dijual oleh HMD Global, ruma baru ponsel Nokia, yang mendapatkan izin untuk memproduksi lini baru perangkat Nokia sejak 2017," ujar HMD Global melalui rilis pernyataannya.
 
HMD Global juga menyatakan komitmennya untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi yang mampu menyuguhkan pengalaman penggunaan baik, dan memenuhi ekspektasi konsumen.
 
Pihak kepolisian mulai melakukan investigasi dan jenazah korban mulai menjalankan pemeriksaan via otopsi oleh Medical Examiner di wilayah Kheriakani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan