Muhammad Arif, Ketua Umum APJII dalam sesi diskusi publik ‘Insiden Keamanan Siber Pusat Data Nasional’ yang digelar oleh APJII menyampaikan rencana membentuk Satgas Khusus Ruang Siber Indonesia.
Satgas ini disebut menjadi kontributor dan akselerator utama terciptanya Ruang Siber Indonesia yang optimal. Satgasus ini akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder Ruang Siber Indonesia baik pemerintah maupun swasta.
“Namanya belum fix tapi sedang digodok dan fungsinya mengumpulkan seluruh stakeholder yang ada untuk memberikan masukan ke pemerintah,” ucap Arif. Menurutnya langkah ini sudah mendesak mengingat perkembangan internet di dalam negeri.
Arif mengingatkan bahwa peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia juga menciptakan ancaman dalam bentuk serangan siber yang menghantui kapan saja. Makanya dibutuhkan kesiapan, komitmen, dan kontribusi dari pihak terkait.
Beberapa instansi atau stakeholder yang disebut Arif untuk awal adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Badan Intelijen Negara (BIN).
“Bukan dari wasta saja tapi kita ingin ada dewan penasehat atau pakarnya dari pemerintah juga sehingga kami dalam memberikan masukan tidak asal,” ujar Arif. Dia berharap satgas keamanan siber bisa dibentuk segera dan aktif bertugas di tahun ini.
Pada diskusi publik yang digelar oleh APJII, Muhammad Arif menegaskan bahwa pihaknya ingin membantu masyarakat untuk mengetahui lebih jelas kondisi terbaru terkait insiden peretasan Pusat Data Nasional termasuk langkah pemulihan dan pencegahan ke depannya.
“Disini kita tidak dalam proses mencari siapa yang salah dan benar, tapi APJII ingin mencari dan mengajak teman-teman yang memiliki knowledge lebih dalam hal ini, dan mengajak untuk bersama-sama memformulasikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ini,” tandas Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News