Tidak hanya itu, tindakan swatting juga berpotensi menghilangkan nyawa orang yang tak bersalah atas tuduhan palsu. Baru-baru ini, seorang remaja berusia 17 tahun di Kanada ditangkap aparat karena terbukti melakukan 23 tindakan swatting ke berbagai orang.
Berdasarkan laporan dari media setempat, kebanyakan dari korbannya merupakan gamer wanita yang menolak permintaan teman dalam game seperti League of Legends, dan lain-lain, serta di Twitter. Hal tersebutlah yang mendorongnya untuk melakukan tindakan swatting.
Tidak hanya itu, remaja tersebut pun terbukti telah menjebol akun email universitas seorang wanita yang menjadi korbannya. Dalam perbuatan yang diakui dilakukan pada bulan Desember tersebut, dia pun berhasil mendapatkan berbagai informasi penting, salah satunya adalah nomor asuransi korbannya.
Remaja tersebut pun berhasil menjahili korbannya dengan memesan paket data internet premium pada ponselnya seharga USD500 per bulan. Hingga kini, hakim masih belum memutuskan hukuman yang tepat bagi remaja yang telah melakukan perbuatan di luar batas tersebut. Menurut pihak yang berwajib setempat, remaja tersebut akan kembali disidangkan pada tanggal 29 Juni mendatang. (Ubergizmo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News