Snapchat juga menjelaskan peraturan mereka terkait cara mereka mengatasi konten yang dilarang oleh pedoman mereka. Mereka menegaskan, mereka akan mengizinkan konten yang dianggap tidak pantas jika ia memang memiliki nilai sebagai berita.
Media sosial itu juga mengizinkan penerbit berita untuk memutuskan apakah konten yang mereka buat pantas untuk dikonsumsi oleh pengguna berumur di bawah 18 tahun, seperti yang disebutkan oleh CNET. Perubahan ini berlaku untuk fitur Discover pada Snapchat. Melalui Discover, pengguna Snapchat dapat membaca konten dari rekan media Snapchat seperti Sports Illustrated dan CNN.
"Kami secara serius memikul tanggung jawab kami sebagai sumber berita, hiburan dan informasi untuk komunitas kami yang memiliki lebih dari 150 pengguna aktif harian," ujar juru bicara Snap dalam sebuah pernyataan resmi.
Perubahan regulasi ini merupakan salah satu persiapan Snapchat untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada musim semi tahun ini. Media sosial tersebut juga telah mengambil berbagai langkah untuk membuat layanannya dapat digunakan oleh lebih banyak orang.
Tanggung jawab media sosial akan konten yang muncul di situsnya telah menjadi masalah yang hangat diperbincangkan sejak pemilu Amerika Serikat. Ketika itu, Facebook mendapatkan kritik keras karena membiarkan berita palsu menyebar di jejaring sosialnya.
Saat ini, Facebook juga masih berusaha untuk menyeimbangkan masalah penyensoran. Pada bulan September lalu, Facebook menghapus sebuah post yang berisi foto ikonik dari Vietnam, "Napalm Girl", yang menunjukkan foto seorang anak yang telanjang, yang melanggar peraturan Facebook.
Namun, Facebook kemudian memulihkan gambar itu setelah muncul protes dari masyarakat dan berkata, mereka seharusnya tidak menghapus foto itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id