Perjanjian lisensi dengan TCL ini menjadi perjanjian lisensi pertama yang dilakukan oleh BlackBerry setelah mereka memutuskan untuk berhenti membuat smartphone dan berubah menjadi perusahaan software.
Perangkat yang dibuat oleh TCL, yang juga membuat perangkat mobile bermerek Alcatel, akan menggunakan software keamanan dan berbagai layanan dari BlackBerry, lapor Reuters.
BlackBerry kini fokus pada bisnis software yang dianggap lebih menguntungkan setelah pasar smartphone dikuasai oleh para pesaingnya seperti Apple dan Samsung.
Pada September, BlackBerry berkata, mereka akan memanfaatkan perusahaan pihak ketiga untuk mengembangkan smartphone miliknya. Satu bulan kemudian, mereka meluncurkan perangkat mobile terakhirnya, smartphone Android bernama DTEK60 yang dibuat dengan kerja sama dengan TCL.
Perjanjian baru antara BlackBerry dan TCL ini menjadikan TLC, yang merupakan pembuat perangkat terbesar ke-4 di Amerika Utara, hak untuk membuat dan menjual smartphone bermerek BlackBerry di dunia kecuali di India, Sri Lanka, Nepal, Bangladesh dan Indonesia, yang merupakan pasar-pasar terbesar BlackBerry.
Pada bulan September lalu, BlackBerry menandatangani perjanjian untuk memberikan hak membuat dan menjual perangkat baru BlackBerry di Indonesia pada BB Merah Putih.
Kuartal terakhir, pendapatan BlackBerry dari software dan layanan mencapai USD156 juta (Rp2,1 triliun), turun dari USD166 juta (Rp2,2 triliun) pada kuartal sebelumnya. Sementara divisi perangkat memberikan kontribusi penghasilan sebesar USD105 juta (Rp1,4 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News