Chief Commercial Officer (CCO) Yahsat sekaligus Dirut Thuraya, Sulaiman Al Ali.
Chief Commercial Officer (CCO) Yahsat sekaligus Dirut Thuraya, Sulaiman Al Ali.

Thuraya Sediakan Telepon Satelit Uni Emirat Arab di Sektor Maritim Indonesia

Cahyandaru Kuncorojati • 06 November 2022 12:18
Jakarta: Di gelaran Indo Defence 2022 Expo & Forum yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta, sebuah perusahaan telekomunikasi satelit asal Uni Emirat Arab bernama Thuraya menyampaikan komitmennya untuk berbisnis di Indonesia.
 
Meskipun memiliki latar belakang bisnis di bidang militer, Thuraya yang merupakan bagian perusahaan Al Yah Satelit PJSC mengaku ingin bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam bidang teknologi di sektor maritim dan energi di Tanah Air.
 
Tidak hanya militer, layanan telekomunikasi satelit Thuraya juga sudah digunakan untuk bantuan kemanusiaan dengan layanan lebih dari 160 negara di Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Asia.

Chief Commercial Officer (CCO) Yahsat sekaligus Dirut Thuraya, Sulaiman Al Ali menurutkan bahwa solusi Thuraya diandalkan Basarnas RI, saat operasi pencarian korban dan puing Air Asia QZ8501 yang hilang kontak di Laut Jawa setelah lepas landas dari Surabaya menuju Singapura di 28 pada 28 Desember 2014.
 
“Teknologi kami digunakan untuk operasi pencarian Basarnas. Mereka menghubungi langsung rekanan kami di Indonesia dan Thuraya dipercaya untuk menyediakan teknologi serta layanan komunikasi untuk koordinasi pencarian Air Asia tersebut,” katanya.
 
Thuraya sendiri menyediakan lima solusi pemanfaatan telekomunikasi satelit miliknya, kemampuan multi domain (darat/laut/udara), operasi C4ISR (Command, Control, Communication, Computer, Intelligence, Surveillance & Reconnaissance), elemen kesiapan operasi dan komando, kesadaran situasional, dan operasi pencarian & penyelamatan.
 
Namun Thuraya juga ingin menjalin bisnis di bidang lain, di sektor maritim misalnya. Sulaiman menawarkan solusi komunikasi serta pengawasan untuk setiap kapal nelayan yang mencari ikan.
 
“Di tengah laut, telekomunikasi satelit menjadi sangat diandalkan. Solusi kami bisa digunakan para nelayan tidak hanya berkomunikasi dengan orang penting atau keluarga. Mereka juga bisa dengan mudah mengirim tanda SOS atau meminta pertolongan kepada institusi seperti Basarnas dan TNI,” jelasnya.
 
Dia memperlihatkan alat mirip telepon rumah yang mengandalkan telekomunikasi satelit dan tombol khusus SOS. Bagi institusi pemerintah, Sulaiman menyebutkan solusi berupa pengawasan yaitu bisa mengirim informasi atau tanda bahaya bagi para nelayan di laut.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan