Direktur CTI Group Rachmat Gunawan.
Direktur CTI Group Rachmat Gunawan.

CTI IT Infrastructure Summit 2019 Usung Tema Kecerdasan Buatan

Lufthi Anggraeni • 14 Maret 2019 16:54
Jakarta: CTI Group menghelat konferensi dan pameran tahunan bertajuk CTI IT Infrastructure Summit 2019, terfokus pada teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pengaplikasiannya bagi bisnis, terutama di Indonesia.
 
Mengangkat tema “AI for Business: Bringing Cognitive Technology to Business Applications”, CTI IT Infrastructure Summit 2019 menghadirkan sejumlah pakar teknologi dari sejumlah institusi pendidikan dan perusahaan teknologi sebagai pembicara.
 
“Teknologi AI sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari di antaranya melalui penggunaan virtual assistant dan aplikasi navigasi, namun masih banyak pelaku bisnis yang bingung bagaimana mendefinisikan use case AI di perusahaan serta apa saja yang perlu disiapkan," ujar Direktur CTI Group Rachmat Gunawan.

Sementara itu, Rachmat menyebut berdasarkan riset IDC, Indonesia merupakan negara dengan tingkat adopsi teknologi AI tertinggi di Asia Tenggara, dan cukup banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI, umumnya untuk meningkatkan layanan pelanggan melalui chatbot dan mendeteksi penipuan.
 
Sementara itu, lembaga riset Accenture 1 memprediksi AI dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 40 persen di tahun 2035 serta memberikan Nilai Tambah Bruto (GVA) di 16 industri sebesar USD14 triliun.
 
Adopsi AI  disbeut akan meningkatkan nilai bagi keuntungan atau profit sharing industri sebesar 84 persen pada sektor pendidikan, 74 persen pada layanan akomodasi dan makanan, 71% pada konstruksi, 59 persen pada wholesale dan ritel, serta 55 persen pada sektor kesehatan.
 
Pada industri manufaktur, AI diprediksi dapat menghemat biaya inventaris keseluruhan sebesar 20 hingga 50 persen, serta mengurangi potensi kesalahan prediksi rantai pemasok sebesar 50 persen dan biaya logistik sebesar lima hingga 10 persen.
 
Country Manager Aruba Indonesia Robert Suryakusuma menyebut bahwa AI juga mampu mendorong transformasi digital serta mengoptimalkan performa bisnis dalam mengelola jaringan, terutama dalam sisi keamanan dan ketersediaan.
 
Sayangnya, peningkatan penggunaan perangkat pribadi maupun profesional di lingkungan kerja disebut menjadikan keamanan sebagai hal penting, namun turut memberikan tekanan dan kompleksitas lebih kepada tim TI.
 
Karenanya, lanjut Robert, AI dinilai sebagian besar organisasi sebagai lapisan keamanan tambahan guna mencegah serangan yang akan datang, serta risiko downtime yang dialami oleh jaringan organisasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan