Investigasi tersebut dilakukan setelah Muneeb membocorkan sendiri rahasianya kepada seorang teman kerjanya. Muneeb adalah presiden perusahaan keamanan siber, Warden Systems yang bermarkas di Sterling, Virginia, Amerika Serikat.
Muneeb toh membantah dia telah mencuri dengan memanfaatkan keahlian komputernya yang mumpuni itu. Menurutnya, ia hanya menemukan celah pada peranti lunak yang digunakan untuk pengisian ulang gift card, sehingga memungkinkan peretas melakukan penambahan nilai gift card secara ilegal.
Kepentingan Muneeb, hanya demi penelitian dan ia berencana akan menggunakan data untuk menciptakan cara anti-pencurian gift card.
"Saya peneliti," kata Muneeb kepada NBC."Saya sudah melakukan penelitian sejak lama dan banyak hasil kerja saya menunjukkan hal itu. Saya bukan orang berbahaya," bela Muneeb.
Sejumlah perusahaan yang ia 'bobol' untuk kepentingan penelitiannya itu --seperti klaimnya -- adalah Kmart, Starbucks, Dunkin' Donuts dan Sears. Ia pun membantah mengantongi sedikitnya US$ 1,395 dari aksi-aksinya tersebut.
Muneeb memang pemuda brilian. Dia sebelumnya dikenal sebagai anak muda yang lulus kuliah saat usianya baru mencapai 19 tahun. Prestasi itu juga dicapai saudara kembarnya, Sohaib yang belajar teknik elektro dari Universitas George Mason pada 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News