Meski pada awalnya teknik yang ada sangat terbatas, tetapi manipulasi foto banyak digunakan dengan berbagai cara. Misalnya, saat membuat foto pemandangan, biasanya fotografer menggabungkan dua foto yang berbeda, sehingga bagian darat dan langit mendapat pencahayaan yang tepat.

Sementara untuk membuat foto "hantu", maka digunakan teknik multiple exposure, sehingga foto tersebut dapat menampilkan keberadaan hantu dan orang atau benda yang dihantui dalam foto yang sama.
Manipulasi foto biasa digunakan untuk menggambarkan sebuah ide, seperti rencana untuk membuat tempat pendaratan pesawat di atap Empire State Building. Dalam industri periklanan, manipulasi foto digunakan untuk membuat produk mereka terlihat lebih menarik.

Para seniman menggunakan teknik untuk memanipulasi foto untuk membuat gambar naratif, gambar yang menceritakan sebuah cerita. Di tahun 1920, gerakan konstruktivisme di Rusia mulai menggunakan teknik ini. Setelah itu, teknik ini diadopsi oleh para seniman aliran surealisme.
Salah satu penggunaan teknik manipulasi foto yang mengundang kontroversi adalah saat ia digunakan dalam pembuatan propaganda atau untuk kepentingan politik. Para diktator yang terkenal, seperti Stalin misalnya, menggunakan teknik ini untuk menghilangkan musuh politiknya dalam sejarah dan memalsukan pertemuan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Sekarang ini, karena fotografi telah menjadi digital, manipulasi foto dapat dilakukan dengan mudah melalui komputer menggunakan berbagai software, seperti Photoshop. Di era sebelum tahun 1985, manipulasi foto jauh lebih sulit. Jika ingin mengubah foto mereka, para fotografer harus menggunakan tinta atau cat lalu menggabungkan beberapa foto yang ada menjadi satu foto. Teknik airbrush, meski masih digunakan hingga hari ini, adalah teknik yang sudah digunakan sejak lama.
Semua hal ini memerlukan kreativitas seni dan akses ke darkroom. (mashable)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id