Guna mendukung era AI di Indonesia, Lintasarta mempersiapkan berbagai program via inisiatif AI Merdeka.
Guna mendukung era AI di Indonesia, Lintasarta mempersiapkan berbagai program via inisiatif AI Merdeka.

Dukung Era AI di Indonesia, Lintasarta Siapkan Berbagai Program

Lufthi Anggraeni • 04 Desember 2024 17:01
Jakarta: Pada gelaran acara AI For Indonesia by Kumparan, Lintasarta mengumumkan telah menyiapkan berbagai program untuk membantu menyambut era AI di Indonesia, melalui inisiatif AI Merdeka, meliputi program Laskar AI dan Semesta AI, yang berkolaborasi dengan Nvidia.
 
“AI Merdeka adalah sebuah gerakan. Gerakan bagaimana kita menciptakan, membantu Indonesia untuk memiliki talenta AI. Dengan kita punya egasi, kita punya talent, cita-cita bangsa, visi Indonesia emas, 2045 akan terwujud,” ujar Chief Cloud Officer Lintasarta Gidion Suranta Barus.
 
Laskar AI merupakan program beasiswa yang dirancang untuk mengembangkan generasi profesional AI berikutnya melalui pelatihan Machine Learning dan Data Science, untuk menghasilkan pengembang atau developer yang dapat memanfaatkan AI untuk solusi inovatif.

Pelatihan pada program Laskar AI ini, jelas Gidion, berlangsung selama 900 jam, termasuk mentoring dan konsultasi, serta penilaian berdasarkan tugas akhir. Lintasarta berharap meski bukan pendidikan bersifat formal, program Laskar AI dapat memberikan hasil nyata.
 
Sementara itu, program Semesta AI lebih terfokus untuk membantu startup, ditujukan untuk membangun skenario kasus penggunaan atau use cases. Melalui program ini, Lintasarta bertujuan untuk membantu startup dalam mengembangkan aplikasi hingga level coding, serta mengoptimalisasi aplikasi tersebut.
 
Tidak hanya itu, startup juga dibantu untuk memahami cara aplikasi menggunakan GPU yang ada, serta cara aplikasi dalam menggunakan platform yang disediakan oleh Nvidia, hingga dapat membuktikan konsep sehingga dapat ditawarkan ke pasar.
 
Lintasarta menargetkan enam hingga 10 talenta kompeten siap mengembangkan aplikasi berbasis AI pada tahun 2025, tidak hanya skala lokal, juga skala global. Selain itu, Lintasarta juga menyiapkan program GPU untuk mahasiswa, memberikan hingga 2000 kredit.
 
Mahasiswa juga akan difasilitasi untuk melakukan penelitian dan pengembangan, dengan persyaratan salah satunya adanya dukungan dan dari perguruan tinggi tempat mereka menjalani program pendidikan.
 
Dengan talenta AI yang tersedia, Lintasarta menegaskan akan cukup keberadaan perusahaan dan industri, untuk mengembangkan use cases. Sementara itu dengan ada use cases, Lintasarta berharap Indonesia bisa seperti Tiongkok, yang memiliki pendapatan dari sektor AI.
 
Lintasarta berharap pendapatan Indonesia dari sektor AI akan sama dengan Tiongkok, sebesar USD79 miliar (Rp1.258,2 triliun), paling tidak dalam lima tahun mendatang, atau dalam delapan tahun mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan