DeepSeek AI menjadi pembicaraan karena diklaim banyak pihak menyajikan kemampuan pemrosesan AI yang berhasil sebanding bahkan beberapa berani menyebut lebih cepat dan pintar dari ChatGPT yang tersedia secara gratis.
Hal yang paling mengejutkan adalah DeepSeek AI dikembangkan pada basis infrastruktur yang lebih low-budget atau terjangkau dibandingkan milik perusahaan sekelas Nvidia yang digadang jadi perusahaan AI paling kaya atau harga saham termahal.
Dikutip dari laporan berbagai sumber, tidak tunggu lama akhirnya saham pada perusahaan teknologi rontok, terutama AI seperti Microsoft, Alphabet (Google), termasuk Nvidia. Bahkan saham perusahaan penyedia hardware atau infrastruktur server seperti Dell juga dikabarkan anjlok.
Meskipun banyak perusahaan teknologi terdampak oleh kegemparan DeepSeek AI, Nvidia tetap menjadi sorotan utama. Investor disebut melakukan penjualan besar-besaran saham investasi mereka di Nvidia.
Laporan awal kegemparan DeepSeek AI pada dini hari tadi dilaporkan membuat valuasi senilai USD339 miliar atau di kisaran Rp8,753 triliun lepas dari Nvidia menurut catatan Wall Street. Nilai saham NVIDIA anjlok hingga 17% hanya dalam periode satu hari.
Saham Microsoft yang secara eksklusif memakai teknologi ChatGPT ke layanannya ikut merasakan dampaknya, sahamnya anjlok 2,1%. Alphabet, induk dari Google sahamnya disebut anjlok 4,2%.
Broadcomm yang merupakan perusahaan chipset atau prosesor semikonduktor ternama juga anjlok 17,4%. Perusahaan lain di bidang yang sama yaitu Marvell Technology bahkan anjlok 19,1%.
Tidak hanya canggih, tapi kemampuan teknologi AI dari DeepSeek AI yang bisa ‘dibangun’ pada infrastruktur low-budget atau harga murah adalah sebuah inovasi sekaligus disrupsi bagi perusahaan teknologi manufaktur hardware.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id