Menurut unggahan pada situs blog resminya, hingga saat ini Uber mengandalkan sistem pemetaan aplikasinya pada aplikasi peta yang telah tersedia. Rencana investasi ini menjadi salah satu langkah awal yang baik dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dan aplikasinya.
Proyek ini juga tidak hanya dapat meningkatkan detil level granular yang dapat dimanfaatkan Uber, seperti pola lalu lintas, lokasi pintu dan lokasi penjemputan potensial lainnya. Investasi baru ini akan memungkinkan perusahaan untuk menciptakan sistem pemetaan khusus yang menyuguhkan detil pada level tersebut.
The Verge juga melaporkan, peta mendetil adalah faktor penting bagi operasionalisasi dan masa depan Uber. Perusahaan ini mulai mengambil langkah awal untuk menggunakan kendaraan tanpa awak, yang sangat bergantung pada sistem pemetaan yang akurat.
Selain itu, Uber juga memperkerjakan mantan pegawai Google seperti McClendon, mengakuisisi perusahaan pemetaan, serta menjalin kerjasama dengan perusahaan seperti TomTom dan DigitalGlobe.
Pada awal minggu ini, Uber memperluas upaya pemetaannya ke wilayah Meksiko sebagai langkah pertama dalam proyek pemetaan dunia lebih besar.
Namun, upaya terlepas dari aplikasi peta Google ini dinilai masih akan melalui perjalanan panjang, mengingat Google telah mengembangkan dan menyempurnakan aplikasinya sejak lama. Sementara itu, baru-baru ini Uber bergabung dengan Didi Chuxing akibat kegagalannya menyaingi aplikasi lokal Tiongkok ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id