Ransomware merupakan ancaman keamanan siber global yang angkanya terus meningkat
Ransomware merupakan ancaman keamanan siber global yang angkanya terus meningkat

Generasi Milenial Lebih Rentan Terkena Dampak Ransomware

Riandanu Madi Utomo • 29 Juni 2016 08:34
medcom.id: Setiap hari, di seluruh dunia ada sekitar 300 juta foto diunggah ke Facebook dan banyak lainnya dibagikan melalui email ataupun aplikasi pesan instan.
 
Hal tersebut ternyata menimbulkan efek negatif, yaitu membuat banyak anak muda tidak merasa khawatir apabila foto-foto pada perangkat mereka terenkripsi oleh ransomware.
 
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kaspersy Lab, hanya satu dari sepuluh anak muda usia 16 sampai 24 tahun di Amerika Utara mengatakan bahwa mereka merasa khawatir tentang ransomware, meskipun lebih dari sepertiga responden mengerti apa ransomware itu dan kerusakan yang bisa ditimbulkannya.

Ada beberapa penjelasan sederhana mengapa hal ini terjadi, salah satunya karena saat ini banyak anak muda yang membagikan (sharing) sebagian besar hidup mereka secara online, sehingga mereka merasa percaya diri bisa medapatkan salinan data atau foto dari tempat lain, seperti akun media sosial atau teman mereka.
 
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa sekitar setengah (47,3 persen) responden usia 16 sampai 24 tahun yang disurvei menganggap email yang berisi dokumen dan foto merupakan sebuah bentuk proses back-up data.
 
Pemikiran seperti ini kemungkinan besar diakibatkan oleh banyaknya peringatan yang mereka terima perihal "Internet tidak pernah lupa" (jadi posting dengan hati-hati, dll), meninggalkan kesan bahwa informasi digital mereka akan selalu berada di luar sana di suatu tempat, oleh karena itu mereka merasa bisa mendapatkannya kembali.
 
Seperti yang ditunjukkan pada penelitian ini, bahwa anak-anak muda ini, tampaknya merasa tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan apabila file atau foto mereka terenkripsi oleh ransomware.
 
Ransomware sendiri merupakan jenis malware yang mengunci atau mengenkripsi data yang tersimpan pada perangkat dan kemudian hacker akan menuntut uang tebusan untuk dapat membukanya. Kaspersky Lab mengatakan bila ransomware merupakan ancaman global yang terus berkembang.
 
Dalam tiga bulan pertama tahun 2016, Kaspersky Lab memblokir 372.602 serangan ransomware di seluruh dunia, 30 persen lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan