Di informasi yang dibagikan disebutkan para pelaku UMKM diharapkan dapat menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.
“Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024,” tutur President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Program akselerator “Kota Masa Depan” diklaim menargetkan 10.000 UMKM yang diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, dan Pekanbaru.
Di sini akan dicari 54 UMKM untuk mengikuti program akselerator yang dimentori oleh Grab dan Bukalapak dan 3 UMKM terbaik mendapatkan publikasi dari jaringan media Emtek.
“Lebih dari satu dekade Bukalapak hadir di Indonesia, Bukalapak berkomitmen untuk terus mendukung UMKM naik kelas dengan menciptakan akses terhadap ekonomi yang adil melalui ekosistem digital, baik di online maupun offline,” ujar Direktur Utama PT Bukalapak, Rachmat Kaimuddin.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming memberikan apresiasi kerja sama Grab, Emtek dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan. Ia menegaskan bahwa program ini dapat membantu UMKM untuk naik kelas melalui fasilitas digitalisasi.
“Saya mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan. Ini momen yang baik di akhir tahun ini dimana angka pencapaian vaksinasi sudah tinggi, angka Covid sudah menurun drastis, dan hari ini kita alhamdulillah bisa menjadi batu loncatan UMKM naik kelas,” ungkap Gibran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News