Sumber dari rantai pemasok yang dikutip Digitimes kini menyampaikan informasi lebih detail, menyebut bahwa pasokan lini iPhone 13 terbaru tidak akan dapat menyamai permintaan hingga setidaknya bulan Februari mendatang.
Cadangan kas besar Apple membantu perusahaan untuk mengurangi kekurangan chip di beberapa area. Sebagai contoh, TSMC telah mempersiapkan lini produksi pabriknya untuk chipset Apple.
Meskipun demikian stock chipset versi lama masih mengalami kekurangan pasokan sehingga menghambat proses produksi iPhone. Dalam catatan untuk investor, Tim Cook menyebut bahwa permasalahan pasokan komponen menyebabkan kerugian untuk Apple sebesar USD6 miliar (Rp85,5 triliun) pada kuartal terakhir.
Sebelumnya, Apple dilaporkan akan beralih ke chipset 3nm pada tahun 2023 baik untuk perangkat Mac maupun iPhone. Chipset laptop generasi ketiga yang mengusung kodenama Ibiza, Lobos, dan Palma, diperkirakan akan menjadi Variasi dari M1, M1 Pro, dan M1 Max.
Mengacu pada informasi peta jalan yang beredar, Apple akan bertahan pada proses 5nm untuk SoC keluaran tahun 2022, namun akan sedikit melakukan penyesuaian pada proses manufakturnya.
Apple juga diperkirakan akan memproduksi chipset dengan dua dadu pada tahun 2022, diprediksi ditujukan untuk Mac Pro. Sebagai informasi, chipset Apple Silicon tercepat saat ini, M1 Max, terbuat pada dadu tunggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News