"Sejak maret 2020 sampai sekarang, banyak bisnis jatuh bangun dan tentunya banyak dampaknya baik dari sisi makro dan mikro. Dalam hal ini, inisiatif yang AWS lakukan sebagai part of bisnis, adalah membantu secara langsung ataupun gak langsung,” ujar Country Leader AWS Indonesia Gunawan Susanto.
AWS telah mempersiapkan sejumlah inisiatif untuk membantu pelanggan dalam menghadapi pandemik Covid-19. Salah satunya adalah dengan mendukung cara baru dalam bekerja. Untuk membantu konsumen, AWS menyediakan penggunaan tanpa biaya dari alat produktivitas yang ditawarkannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Alat tersebut termasuk Amazon Chime, Amazon WorkSpaces, dan Amazon WorkDocs, hingga tanggal 30 Juni lalu. Dengan demikian, AWS berharap dapat membantu pelanggan dengan tim dan sumber daya TI terbatas untuk mengimplementasikan solusi kerja jarak jauh untuk tim mereka.
Dengan semakin banyak masyarakat yang bekerja dari rumah, salah satu layanan AWS yaitu Free Tier memungkinkan masyarakat dan bisnis untuk menguji dan menggunakan layanan pembelajaran dan kerja jarak jauh karyanya, untuk bekerja, berkolaborasi dan belajar jarak jauh.
Layanan tersebut termasuk Amazon WorkSpaces, Amazon Connect, Amazon Chime dan Amazon WorkDocs. Selain itu, AWS juga bekerja sama dengan akademisi, peneliti dan pelanggan di ranah kesehatan untuk menghimpun data secara gratis, via AWS Data Exchanger dan AWS Marketplace.
Contoh data yang tersedia saat ini termasuk Corona Data Scraper, The COVID Tracking Project, Consumer Insights terkait Covid-19 dari Prosper, serta Foot Traffic Data dari Foursquare dan Safegraph. Himpunan data Covid-19 AWS ini kini tersedia untuk publik, terfokus pada rangkaian data yang terkurasi dan terbaru.
Sementara itu, salah satu pelanggan yang banyak terbantu oleh layanan AWS selama pandemi adalah Simak Online, dikenal juga dengan nama Si Pintar di provinsi DKI Jakarta. Sebagai informasi, Simak Online merupakan solusi edukasi yang memampukan sekolah negeri maupun swasta.
Ketika diumumkan bahwa kegiatan belajar-mengajar akan dilanjutkan secara jarak jauh selama masa pandemi, CEO dan Founder Simak Online, Rizki Akmanda, menyadari bahwa perusahaan harus cepat bermigrasi ke AWS.
Kapabilitas auto-scaling dari cloud AWS dinilai Rizki dapat menjamin scale up saat terjadi lonjakan kebutuhan, seperti pada masa ujian, dan juga scale down ketika kebutuhannya tidak terlalu tinggi agar dapat menghemat biaya.
Selain cloud, Simak Online juga menggunakan solusi firewall AWS WAF (Web Application Firewall) yang diklaim teruji ketangguhannya selama pandemi.
(MMI)