Perusahaan berbasis di Swedia ini mendominasi pasar layanan musik dengan 248 juta pengguna aktif bulanan dan 113 juta anggota premium hingga akhir kuartal ketiga tahun 2019 ini.
Jumlah tersebut meningkat 30 persen dan 31 persen jika dibandingkan dengan jumlah yang dilaporkan pada kuartal ketiga tahun 2018. Peningkatan ini melebihi dan mencapai ekspektasi tinggi Spotify yang diumumkan pada tiga bulan lalu.
Pada bulan Juli, Spotify memprediksi bahwa pengguna aktif bulannya akan meningkat menjadi 240 juta hingga 245 juta pada periode di bulan Juli hingga September, dengan pengguna premium diperkirakan meningkat menjadi 110 juta hingga 114 juta.
Selanjutnya, Spotify memprediksikan jumlah pengguna aktif bulannya akan meningkat menjadi 255 juta hingga 270 juta pengguna, sedangkan pengguna versi premium diprediksi akan meningkat hingga 120 juta hingga 125 juta pada akhir tahun 2019.
Jika dibandingkan dengan Apple, Spotify mengklaim optimis akan mencakup jumlah pelanggan dua kali lebih banyak dari saat ini, meski raksasa berbasis Cupertino ini tidak membagikan data terkait jumlah pengguna secara spesifik dan mendetail kepada publik.
Sementara itu , Apple Music dilaporkan mencapai 60 juta pelanggan pada beberapa bulan lalu, yang telah termasuk pelanggan berbayar dan pelanggan yang masih dalam masa percobaan. Hal ini tidak hanya menunjukan pertumbuhan Spotify yang baik, namun juga pencapaian keuntungan.
Selama periode di bulan Juli hingga September mendatang, Spotify dilaporkan mengantongi keuntungan sekitar EUR54 juta (Rp842,7 miliar). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan prediksi paling optimis Spotify untuk kuartal ini yaitu sebesar EUR2 juta (Rp31,2 miliar).
Spotify juga mengalami kerugian mencapai EUR6 juta (Rp93,6 miliar) selama kuartal ketiga pada tahun 2018, kerugian terbesar di sejarah perusahaan ini. Sebagai informasi, Spotify memperoleh sedikit keuntungan dari pendapatan sebesar USD60 juta (Rp936,2 miliar) pada Q4 2018 lalu, meski kembali merugi pada Q1 dan Q2 2019.
Hal ini diprediksi akan kembali terjadi pada Q4 tahun 2019 ini, sebab Spotify diperkirakan akan membukukan defisit operasional dengan jumlah sekitar USD31 juta (Rp483,5 miliar) hingga USD131 juta (Rp2,04 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News