Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 ASEAN, AIPF fokus dalam mempromosikan kolaborasi dan kerja sama inklusif antar negara-negara ASEAN Indo-Pasifik untuk menyediakan akses digital yang lebih luas dan merata.
Sebagai perusahaan telekomunikasi dengan konektivitas yang mencakup lebih dari 98% populasi Indonesia, Telkom menggunakan momentum AIPF untuk mendukung rencana perluasan konektivitas. Mereka menampilkan fokus investasinya di tiga area utama, yakni konektivitas, platform, dan layanan digital.
Indonesia merupakan salah satu pasar data center dengan potensi permintaan paling besar di ASEAN. Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom membangun Hyperscale Data Center di Batam sebagai bagian dari roadmap plan digitalisasi dan mengoptimalkan kemitraan strategis antar pemain global dan regional di kawasan ASEAN.
Hypescale Data Center di Batam akan dibangun di atas lahan seluas 5 ha dengan kapasitas IT Load hingga 51MW. Proyek tersebut merupakan kerja sama dengan Singtel yang memiliki nilai investasi sebesar USD581 juta.
“Kita telah melihat contoh di negara-negara ASEAN bahwa pertumbuhan dan revolusi keuangan digital telah meningkatkan perekonomian negara dan inklusivitas ekonomi. Inklusi keuangan bukan hanya tujuan ekonomi tetapi juga tujuan sosial,” kata Wakil Menteri BUMN II, Rosan Roeslani.
Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid juga mengatakan bahwa ASEAN menghadapi tantangan yang berbeda dalam kondisi geografis dan demografi, serta talent readiness, teknologi dan infrastruktur. Namun, pasar ASEAN memiliki banyak sekali potensi dengan melihat adopsi digital dan ekonomi digital yang terus tumbuh secara signifikan.
“Oleh karena itu, kuncinya ada pada kemitraan dan kolaborasi. AIPF memegang peran penting dalam menyatukan public, private sector, global, dan regional player untuk membangun kemitraan strategis yang berkelanjutan dan sesuai untuk ASEAN dan Indo-Pasifik,” ujar Fajrin.
Ia juga menambahkan, Telkom secara agresif fokus membangun bisnis digital di tiga bidang utama, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service, melalui strategi transformasi Five Bold Moves. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk menciptakan value yang lebih tinggi.
Salah satu wujud terhadap strategi utama yang dicanangkan adalah mengimplementasikan inisiatif DigiCo sebagai akselerator digitalisasi Telkom di bawah brand Leap. Untuk mendukung kemajuan digitalisasi, Leap menyiapkan tiga produk melalui Digico, yaitu PaDi UMKM, digital platform based ekosistem pengadaan untuk perusahaan yang menawarkan pengalaman transaksi B2B (Business to Business) yang lengkap bagi vendor skala mikro hingga besar; Agree, platform digital ekosistem pertanian, dan Logee, digitalisasi sektor transportasi dan distribusi untuk membantu memajukan perekonomian Indonesia.
Untuk mendukung connectivity plan di ASEAN Indo-Pasifik, Telkom juga turut berpartisipasi dalam ASEAN Indo-Pacific Forum: STARTUP CONNECT, progam untuk bereksplorasi dan kolaborasi antar startup teknologi dan sektor privat di kawasan ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News