Acara tersebut merupakan konferensi ilmiah berskala internasional yang fokus membahas tata kelola dan keamanan data, kriptografi serta keamanan siber.
Selain para pakar dari Poltek SSN, ICoCICs melibatkan beberapa universitas ternama, seperti Swiss German University, Telkom University, Universitas Gajah Mada dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
ICoCICs 2023 yang mengambil tema “Cryptography and Cybersecurity: Roles, Prospects and Challenges”, juga didukung The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Chapter Indonesia dan IEEE Computational Intelligence Society (CIS).
ICoCICs 2023 menjadi wadah bagi para akademisi, mahasiswa, peneliti dan praktisi untu berbagi ide dan penemuan yang terkait dengan tema acara, yakni informasi, cybersecurity, kriptografi, steganography, dan teknologi mobile.
Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan forum internasional ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemangku kepentingan yang memberikan wawasan berharga tentang peran masing-masing pihak dalam membangun ekosistem kriptografi, informatika, dan keamanan siber nasional yang kokoh.
Konferensi ini dapat menjadi salah satu upaya kita bersama untuk menciptakan ekosistem kriptografi, informatika, dan keamanan siber, baik di level pengembangan keilmuan maupun tataran praktis penerapan keamanan siber,” tuturnya.
Di kesempatan ini terdapat 122 kajian ilmiah dari sembilan negara yang diajukan ke pihak penyelenggara, dan 63 diantaranya dinyatakan diterima, salah satunya kajian ilmiah Politeknik SSN.
Politeknik SSN mengajukan kajian ilmiah terkait tata kelola data dan perlindungan data pribadi, yang merupakan bagian dari penelitian sebelumnya bersama dengan Universitas Indonesia bertajuk “Tinjauan Strategis Keamanan siber Indonesia: Teknologi Cloud dan Tata Kelola Data”.
Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO) Huawei Indonesia mengatakan, jalinan kolaborasi yang kuat diperlukan untuk mengantisipasi tantangan keamanan siber yang kompleks.
“Kita memerlukan pendekatan kolaboratif yang sistematis seperti yang terjadi di ICoCICs 2023 ini. Pertukaran informasi mengenai keamanan siber dan perlindungan privasi terkini dapat berguna dalam memperkuat sistem keamanan siber nasional,” tandas Syarbeni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News