Jakarta: Presiden Amerika Serikat (AS) Trump berencana bertemu dengan pejabat tinggi Gedung Putih pada hari Rabu, 2 April 2025, untuk membahas proposal yang dapat mengamankan masa depan TikTok di AS.
Dikutip dari New York Times, Donald Trump, Rabu, 2 April 2025, akan mempertimbangkan proposal untuk struktur kepemilikan baru untuk aplikasi video populer tersebut, yang dimiliki oleh raksasa internet asal China ByteDance.
Baca juga: 5 Tema Ide Video TikTok Sambut Lebaran |
Anggota parlemen dan pejabat AS lainnya berpendapat bahwa hubungan aplikasi tersebut dengan China menimbulkan masalah keamanan nasional, dan undang-undang federal yang disahkan tahun lalu mengharuskan TikTok untuk mengubah kepemilikannya atau menghadapi larangan di Amerika Serikat. Batas waktu terakhir untuk larangan tersebut adalah hari Sabtu.
"Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Wakil Presiden AS JD Vance, yang ditunjuk Trump untuk menemukan kesepakatan guna menyelamatkan aplikasi populer tersebut pada awal Februari, dan pejabat tinggi lainnya," kata kedua orang tersebut dengan syarat anonim.
Struktur kepemilikan baru tersebut, kata mereka, dapat mencakup Blackstone, raksasa ekuitas swasta, dan Oracle, perusahaan teknologi.
Pertemuan tersebut merupakan babak baru dalam kisah panjang TikTok di tingkat nasional, yang popularitasnya melonjak di Amerika Serikat meskipun mendapat pengawasan ketat dan berkelanjutan di Washington dan ibu kota negara bagian.
Trump, yang berulang kali meyakinkan ia ingin menyelamatkan aplikasi tersebut, memperpanjang batas waktu kesepakatan pada bulan Januari dan mengisyaratkan mungkin akan melakukannya lagi jika rencana yang sesuai tidak tercapai pada awal bulan ini. TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Tidak jelas apakah jenis kesepakatan yang sedang dibahas akan mematuhi hukum, yang mengharuskan tidak lebih dari 20 persen saham TikTok atau perusahaan induknya dimiliki oleh orang atau perusahaan di negara-negara yang disebut sebagai negara musuh asing, yang mencakup Tiongkok.
Undang-undang tersebut juga melarang entitas baru bekerja sama dengan ByteDance untuk mengoperasikan teknologi rekomendasi videonya atau membuat perjanjian pembagian data.
Trump mengisyaratkan minggu lalu ia mungkin akan melonggarkan tarif yang akan datang terhadap Tiongkok sebagai imbalan atas dukungan negara tersebut terhadap kesepakatan tersebut. TikTok menegaskan bahwa aplikasi itu tidak akan dijual, sebagian karena pemerintah China akan memblokir kesepakatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di