Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Google Cloud Let's Talk AI 2024

Memperkuat Pertahanan Pakai AI di Era Ancaman Siber

Mohamad Mamduh • 23 Oktober 2024 22:19
Singapura: Di era digital yang semakin maju, keamanan siber menjadi isu yang sangat krusial, terutama dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI). AI memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan berbagai aspek kehidupan, namun juga membuka celah baru dalam hal keamanan.
 
Mark Johnston, Director, Asia Pacific, Office of the CISO, Google Cloud mengatakan, untuk menghadapi tantangan ini, Google secara proaktif mengembangkan solusi keamanan berbasis AI guna melindungi data dan sistem dari ancaman yang semakin kompleks. Melalui pendekatan holistik, mereka berupaya menciptakan ekosistem AI yang aman dan transparan, sekaligus memastikan bahwa teknologi ini dapat diandalkan di berbagai industri.
 
"Kami telah menggunakan AI untuk keamanan pada Workspace," ungkap Mark dalam ajang Google Cloud Let's Talk AI 2024. "Sudah ada sekitar 100 juta spam yang diblokir menggunakan TensorFlow. Dan ada sekitar 200 miliar aplikasi yang dipindai per harinya untuk mendeteksi dan mencegah malware."

Kehadiran Gemini membuka peluang baru dalam keamanan siber. Tak lagi hanya merekap laporan, AI generatif juga dapat memberikan pandangan dan analisis data serangan atau insiden dengan lebih akurat. Ini secara langsung membantu tim IT atau tim keamanan siber dalam mengambil keputusan atau tindakan.
 
Mark juga menyebut pada tahap awal, Gemini yang dimanfaatkan untuk keamanan siber berhasil menambal sekitar 15% dari celah keamanan yang muncul. AI generatif dengan model yang lebih spesifik juga memungkinkan analisis dan menulis laporan insiden 51% lebih cepat. Namun, kemudahan ini juga bukan tanpa tantangan. Talenta digital yang kompeten adalah salah satu masalah yang harus diselesaikan.
 
Kehadiran AI generatif atau Gen AI memungkinkan demokratisasi terhadap pengelolaan monitoring keamanan siber. Tujuannya agar informasi seputar laporan, pola serangan, hingga skema menyerang siber dapat dipahami oleh orang awam.
 
Selain itu, Mark menjelaskan Google juga telah memperkenalkan sejumlah inisiatif dan kerangka kerja yang dirancang untuk menjaga keamanan AI. Ini termasuk kolaborasi global Coalition for Secure AI atau CoSAI. Ini adalah sebuah koalisi global untuk memastikan AI yang aman dan bertanggung jawab.
 
Inisiatif ini bertujuan mengumpulkan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor—dari pemerintah, akademisi, hingga industri—untuk bersama-sama menangani tantangan keamanan yang dihadirkan oleh AI. Fokusnya adalah menciptakan standar dan praktik terbaik yang dapat diterapkan secara luas untuk memastikan pengembangan AI yang aman dan transparan.
 
Google memperkenalkan Secure AI Framework (SAIF), sebuah kerangka kerja yang dirancang untuk membantu organisasi mengembangkan dan menerapkan AI secara aman. SAIF mencakup prinsip-prinsip untuk merancang dan mengelola sistem AI yang tahan terhadap serangan, memiliki integritas tinggi, dan dapat diandalkan. Kerangka kerja ini juga memperhatikan mitigasi risiko terkait bias dan privasi, memastikan bahwa teknologi AI tetap aman, adil, dan dapat dipercaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan