ARM memperkirakan bila perangkat yang menggunakan arsitektur Cortex A73 pada mikroprosesornya akan hadir akhir tahun ini
ARM memperkirakan bila perangkat yang menggunakan arsitektur Cortex A73 pada mikroprosesornya akan hadir akhir tahun ini

ARM-Cortex A73, Arsitektur Mikroprosesor Baru Agar Gadget Lebih Irit Baterai

Riandanu Madi Utomo • 22 Juni 2016 16:18
medcom.id: Setelah hadir lebih dari setahun, masa kejayaan arsitektur mikroprosesor Cortex-72 akhirnya harus berhenti karena ARM telah mengumumkan penggantinya, yaitu Cortex-A73.
 
Berdasarkan laporan dari AnandTech, Cortex-A73 akan tampil berbeda dengan pendahulunya. Ia merupakan arsitektur yang memang dirancang untuk menghadirkan efisiensi daya yang lebih baik dari sebelumnya.
 
Posisi Cortex A73 menjadi sangat menarik karena arsitektur mikroprosesor ini ditujukan untuk gadget premium, sedangkan fokusnya bukan ke performa melainkan ke penghematan penggunaan daya. Berbeda dengan Cortex-A72 yang merupakan bagian keluarga arsitektur Austin, Cortex A73 dikategorikan sebagai keluarga arsitektur Sophia yang justru sama dengan Cortex-A17. Dengan kata lain, Cortex-A73 bisa dibilang merupakan versi 64-bit dari Cortex-A17.
ARM-Cortex A73, Arsitektur Mikroprosesor Baru Agar Gadget Lebih Irit Baterai
 
Di Cortex-A73, ARM kembali menggunakan desain 2-wide bukan 3-wide seperti di Cortex A72. Artinya, Cortex-A73 memiliki decoder yang lebih kecil ketimbang Cortex-A72. Pengurangan besaran decoder pada arsitektur mikroprosesor memang akan berimbas pada pengurangan performa, namun akan menghadirkan efisiensi daya yang lebih baik, serta tidak menimbulkan panas berlebih.
 
ARM tampaknya mengenali apa yang sedang menjadi tren di pasar saat ini. Produsen smartphone saat ini sedang berbondong-bondong untuk merilis produk dengan ukuran bodi yang tipis, terutama untuk produk premiumnya. Bodi tipis memiliki "thermal envelope", atau tingkat toleransi panas yang rendah, sehingga diperlukan arsitektur yang tidak menghasilkan panas berlebih.
 
ARM-Cortex A73, Arsitektur Mikroprosesor Baru Agar Gadget Lebih Irit Baterai
 
Itulah mengapa saat dikenalkan, ARM mengusung tema "sustained performance" untuk Cortex-A73. Penggunaan performa yang berlebih memang telah menjadi masalah bagi ARM di dua generasi arsitektur sebelumnya. AnandTech bahkan mengatakan bila dua arsitektur mikroprosesor sebelumnya bisa mengkonsumsi daya hingga lebih dari 10W. Hal tersebut tentu merupakan masalah besar mengingat gadget memiliki keterbatasan penggunaan daya.
 
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, Cortex A73 memang sangat mirip dengan Cortex A17. Bedanya, Cortex A73 memiliki pipeline yang lebih pendek serta dispatch rate maksimal yang lebih besar, yaitu hingga 6 µops. Cortex A73 juga memiliki dua ALU (Arithmetic Logic Unit). Satu ALU bertugas untuk fokus ke pemrosesan perkalian, sedangkan satunya fokus ke pembagian.
 
ARM-Cortex A73, Arsitektur Mikroprosesor Baru Agar Gadget Lebih Irit Baterai
 
ARM ingin arsitekturnya kali ini agar digunakan di perangkat kelas konsumen. Untuk itulah mereka menghilangkan beberapa fitur seperti AMBA 5 Coherent Hub Interface (CHI) Standard dan menggantinya dengan AMBA 4 ACE (Accelerated Coherency Extensions) Standard. Pergantian komponen tersebut akan mengurangi kompleksitas interface pada arsitektur Cortex-A73.
 
Dari keseluruhan perubahan yang dihadirkan kali ini, ARM mengklaim bahwa performa Cortex-A73 akan lebih baik dari Cortex-A72, meski besar decodertelah dikurangi. ARM memperlihatkan bila arsitektur terbarunya ini bisa menghadirkan performa 10 persen lebih baik dalam benchmark website loading. Sementara peningkatan performa terbesar didapat di memori yang diklaim meningkat 15 persen.
 
ARM-Cortex A73, Arsitektur Mikroprosesor Baru Agar Gadget Lebih Irit Baterai
 
Dari penjabaran tersebut, penurunan besaran decoder pada arsitektur mikroprosesor tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada keseluruhan performa secara signifikan, tentunya jika dilihat pada proses dan frekuensi yang sama. Justru penurunan tersebut akan lebih menghadirkan efisiensi performa terhadap daya yang digunakan.
 
ARM mengklaim bahwa secara keseluruhan, Cortex-A73 akan mampu tampil dengan penggunaan daya 20 persen lebih rendah dari generasi sebelumnya pada proses dan frekuensi yang sama. Jika dijabarkan, penurunan penggunaan daya pada proses integer workload di Cortex-A73 berkurang hingga 25 persen. Sedangkan untuk proses floating point dan L2 cache memory, ARM mampu memangkas penggunaan daya hingga 30 persen.
 
Meski demikian, bukan berarti pengurangan decoder tidak memiliki dampak negatif. Pengurangan tersebut memang tidak terlalu terasa ketika Cortex-A73 diimplementasikan untuk mikroposesor kelas atas, namun akan berpengaruh banyak pada implementasi mikroprosesor kelas menengah.
 
ARM-Cortex A73, Arsitektur Mikroprosesor Baru Agar Gadget Lebih Irit Baterai
 
Cluster 2 core mikroprosesor yang menggunakan arsitektur Cortex-A73 akan memiliki ukuran yang sama dengan cluster 4 core Cortex-A53. Besarnya ukuran cluster tersebut membuat ARM harus mengakalinya dengan kombinasi Cortex-A53 dan Cortex-A73. Hasilnya adalah arsitektur hibrida yang lebih kencang dalam hal pemrosesan single thread dari generasi sebelumnya. Selain itu, penggabungan arsitektur tersebut akan membuat mikroprosesor semakin murah sehingga cocok untuk target pasarnya yang merupakan kelas menengah.
 
Secara keseluruhan, keputusan ARM dalam menghadirkan Cortex-A73 memang sangat masuk akal. ARM harus berfokus pada penghematan konsumsi daya, dan Cortex-A72 telah membuka jalan bagi ARM untuk menciptakan arsitektur yang lebih hemat daya. ARM sendiri memperkirakan bila perangkat yang menggunakan arsitektur Cortex-A73 pada mikroprosesornya akan hadir akhir tahun ini.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(MMI)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif