Uber mengatakan, serangan siber tersebut diperkirakan telah dilakukan sejak lama. Sebelumnya, informasi mengenai serangan siber terhadap database Uber dilaporkan oleh Katherine Tassi, yang merupakan managing counsel of data privacy dari Uber. Tassi mengatakan, sistem enkripsi database Uber telah jebol pada tanggal 17 September 2014 lalu.
Setelah dilakukan investigasi lebih lanjut, Uber pun menemukan fakta yang mengejutkan, yaitu terdapat seseorang yang tidak dikenal telah mengakses database-nya pada tanggal 13 Mei 2014. Itu artinya, Uber telah lama menjadi korban serangan siber, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Hingga saat ini, Uber masih melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak negatif dari bocornya database mereka, di antaranya adalah dengan mengganti ID serta SIM para pengemudi mereka, dan memperkuat keamanan database mereka. (SlashGear)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id