"Secara rata-rata, 16 ribu talenta digital yang berkualitas setiap tahunnya," ujar Menkominfo Johnny G Plate, pada tayangan Wajah Indonesia 2020 di Metro TV.
Talenta digital sangat dibutuhkan karena pemerintah tak cukup jika hanya membangun infrastruktur tanpa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melek digital dan menguasai teknologi informasi.
Kominfo menyediakan beragam program stimulus pelatihan digital di berbagai tingkat kecakapan. Mulai dari tingkat dasar (Gerakan Nasional Literasi Digital Siber Kreasi), tingkat menengah (Digital Talent Scholarship dan Digital Entrepreunership), hingga tingkat lanjutan (Digital Leadership Academy).
"Untuk Digital Leadership Academy berupa pelatihan calon pemimpin di sektor publik dan swasta, seperti founder startup. Ini perlu untuk meningkatkan kapasitas terkait kebijakan digital," ujar Johnny.
Kominfo memberikan pendampingan pelatihan dan fasilitas untuk pelaku industri kreatif, pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro, serta startup. Upaya ini dilakukan melalui Pandu Digital, UMKM Go Online, Petani dan Nelayan Go Online, Nexticorn (Next Indonesian Unicorn), dan Gerakan 1.000 Startup Digital.
Selain itu, Kominfo juga membuka kesempatan kolaborasi dengan universitas, politeknik, dan perusahan teknologi global untuk memastikan program itu berdampak panjang. Hal ini bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat pada sektor digital.
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengadopsian teknologi, dan penyiapan talenta digital perlu didukung dengan legislasi primer yang memadai, di antaranya UU Cipta Kerja sektor telekomunikasi, pos, dan penyiaran. UU Cipta Kerja juga diperlukan dalam rangka mempercepat digitalisasi nasional, termasuk digitalisasi pertelevisian.
Indonesia, kata Johnny, juga butuh legislasi perlindungan data pribadi yang akan menjadi standar legislasi nasional tentang perlindungan data pribadi warga negara.
"Untuk itu, menyelesaikan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) menjadi UU sangat penting untuk menjamin ekosistem digital produktif dan bermartabat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News