Selain itu, mereka juga akan mendapatkan USD205 juta (Rp2,7 triliun) dari Israel Aerospae Industries, yang bertanggung jawab untuk membangun satelit Amos-6. Kepada Reuters, SpaceX berkata bahwa mereka tidak dapat mempublikasikan kontrak bisnis atau asuransi yang mereka punya.
Ledakan yang terjadi pada hari Kamis, membuat keuangan Space Com kacau. Karena ledakan roket Falcon 9 itu, ekuitas perusahaan asal Israel tersebut mengalami penurunan sebesar USD30 juta (Rp395 miliar) menjadi USD123 juta (Rp1,6 triliun).
Pada hari Kamis itu juga, nilai saham Space Com turun 9 persen. Di hari Minggu, nilai saham mereka kembali turun 34 persen.
Dalam sebuah konferensi pers, General Counsel Spacecom, Gil Lotan berkata bahwa masih terlalu cepat untuk mengetahui apakah merger dengan Beijing Xinwei Technology Group akan tetap berlangsung. Bulan lalu, Xinwei setuju untuk membeli Space Com senilai USD285 juta (Rp3,75 triliun). Namun, perjanjian ini sangat tergantung pada kesuksesan peluncuran dan operasional dari satelit Amos-6.
"Kami berharap akan terus melakukan diskusi bermanfaat dengan calon pembeli," kata Lotan.
Xinwei menolak untuk berkomentar mengenai apakah ledakan ini akan mempengaruhi perjanjian dengan Spacecom.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News