Namun, sebelum Region kesembilan di Asia Pasifik dan kedua di Asia Tenggara setelah Singapura ini, AWS telah digunakan oleh sejumlah perusahaan. Traveloka menjadi satu dari beberapa perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan AWS.
“Kami sangat gembira mendengar kabar bahwa AWS Asia Pacific (Jakarta) Region akan diluncurkan dalam waktu dekat. Kedekatan infrastruktur AWS dengan pelanggannya sekaligus end user akan memperkokoh transformasi digital yang menyeluruh di semua sektor,” ujar Chief Technology Officer Traveloka Ray Frederick.
Traveloka memulai perjalanan sebagai agen tiket online pada tahun 2012, dan kini telah bertransformasi menjadi aplikasi serba-ada untuk memenuhi aspirasi gaya hidup pengguna. Transformasi ini disebut dimungkinkan karena Traveloka menggunakan cloud, meski diklaim telah menggunakan cloud sejak pertama didirikan.
Ray menyebut mengejar kepuasan pelanggan adalah proses yang tidak pernah berakhir. Traveloka juga menegaskan bahwa akan selalu ada tuntutan dan permintaan baru yang wajib dipenuhi oleh bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen, juga dengan peningkatan dengan kecepatan dan intensitas.
Untuk mengantisipasi hal ini, Traveloka mengaplikasikan teknologi cloud dalam dua bidang, yaitu pada cara menggunakan data untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang penggunanya, serta pada cara menggabungkan penggunaan teknologi dan data tersebut untuk bereksperimen, berinovasi, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat.
Ray juga menyebut bahwa teknologi ini juga dapat digunakan untuk melihat proyeksi perubahan kebutuhan pelanggan di masa mendatang. Ray juga menyebut pandemi bukan hanya membawa tantangan dalam bekerja, namun juga terhadap model bisnis Traveloka.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Ray menegaskan bahwa semuanya didasari layanan cloud. Traveloka menggunakan teknologi serverless AWS Lambda dan AWS Fargate untuk Traveloka Eats guna menjawab permintaan tinggi dan terkonsentrasi pada jam makan tertentu.
Hal ini diakui Ray memungkinkan Traveloka melakukan scaling down atau menurunkan kapasitas agar pengeluaran dapat ditekan di luar waktu sarapan, makan siang, dan makan malam. Selain serverless, Traveloka juga menggunakan teknologi machine learning.
“Kami melihat bahwa machine learning menjadi semakin terdemokratisasi dan mudah digunakan berkat AWS. Bukan hanya tim IT dan engineer yang dapat menggunakannya, namun semua tim dari seluruh divisi dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk mempelajari pengguna kami,” tutup Ray.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News