Salah satunya seperti sepatu lansiran Timberland yang mengadopsi teknologi yang dinamakan Greenstride. Teknologi itu diklaim melakukan pembuatan bahan baku 75 persen dari serat tebu dan karet asli.
Tujuan pengaplikasian teknologi itu agar semua produk yang mereka luncurkan memiliki dampak postif bagi alam pada tahun 2030 mendatang.
"Kami selalu berkomitmen menggunakan bahan ramah lingkungan untuk menciptakan produk dari pakaian, sepatu sampai ke aksesoris, karena Timberland percaya bahwa 'A greener future is a better future'," kata Brand Manager Timberland Indonesia, Anita Hartanus.
Sebelum meluncurkan teknologi ini, mereka juga telah berinovasi dengan teknologi yang diberi nama ReBOTL. Di mana bahan pembuatan produknya menggunakan daur ulang botol plastik.
Kini, mereka melakukan inovasi dengan teknologi Greenstride. Bahan yang diproduksi pun diaplikasikan ke bagian alas sepatu.
"Bahan alami serat tebu dan karet asli digunakan di midsole sepatu koleksi Solar Wave. Sol sepatu Greenstride terasa lebih ringan, nyaman dan yang pasti ramah lingkungan," lanjut Anita.
Masih dalam rangkaian penerapan teknologi Greenstride, Timberland juga akan merilis Earth Day Pack yang dibuat dengan kulit regeneratif. Kulit ini berasal dari peternakan yang mempraktekkan teknologi pertanian regeneratif.
"Itu memungkinkan penggembalaan dengan menyerap karbon, menahan air dan memulihkan keanekaragaman hayati. Ini mungkin tidak hanya mengurangi efek negatif lingkungan, tetapi berpotensi meninggalkan tanah menjadi lebih baik dari sebelumnya," tutup Anita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id