Sementara itu, perusahaan penyedia jasa transportasi tersebut kini sedang dalam tahap peninjauan ulang oleh pemerintah setempat. Menurut beberapa media, aksi penggerebekan tersebut merupakan bagian dari operasi pemberantasan layanan taksi ilegal di Tiongkok, dan tidak menargetkan Uber secara spesifik.
Menurut pemerintah Tiongkok, pengrebekan tersebut dilakukan kepada berbagai perusahaan yang dianggap mengorganisir pengemudi tanpa kualifikasi operasional untuk tujuan komersil. Meskipun tidak menyebutkan Uber secara spesifik, namun pemerintah Tiongkok sepertinya memang telah menargetkan Uber sebagai sasaran utamanya.
Uber memiliki cakupan yang cukup luas di Tiongkok, meliputi kota-kota besar Shanghai, Beijing, Wuhan, dan Chengdu. Menanggapi penggrebekan kali ini, juru bicara Uber di Singapura mengatakan bahwa mereka akan bekerjasama dengan pemerintah setempat dan akan terus melanjutkan bisnisnya di Guangzhou.
Pemerintah Tiongkok memang tengah melakukan tindakan agresif terhadap layanan transportasi ilegal. Pertumbuhan kebutuhan akan transportasi yang cukup pesat dan didorong oleh pertumbuhan teknologi serta kehadiran aplikasi transportasi membuat Kementrian Transportasi Tiongkok khawatir akan adanya tindak kriminal oleh para pelaku transportasi ilegal.
Untuk itulah, mereka harus menata ulang layanan transportasinya dengan menerbitkan peraturan yang melarang pemilik kendaraan pribadi untuk mengkomersilkan kendaraannya. (SlashGear)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id