Mengutip 9to5Google, fungsionalitas tersebut bertajuk On-the-Go, dan mengusung cara kerja cukup sederhana. Setelah Meet mendeteksi pengguna bergerak atau berjalan saat tengah melakukan panggilan, aplikasi akan meminta pengguna untuk mengaktifkan fitur On-the-Go.
Fitur ini akan menonaktifkan kamera dan audio dari partisipan lain hanya untuk pengguna, sedangkan partisipan lain tidak akan terpengaruh. Selain itu, aplikasi akan memperbesar ukuran sebagian besar tombol di layar sehingga lebih mudah ditekan dan dilihat.
Ide utama dari perubahan ini adalah untuk meminimalisir distraksi, dan setelah sensor pergerakan di perangkat mendeteksi pengguna sudah dalam lokasi tetap, aplikasi akan kembali ke tampilan standar.
Sebelumnya, pada acara Google Cloud Jakarta Summit 2023, diumumkan sejumlah solusi dan program baru yang kini tersedia untuk semua organisasi di Indonesia, baik besar maupun kecil, untuk membantu mereka berinovasi dengan kecerdasan buatan (AI) secara cepat, aman, dan bertanggung jawab.
Google Cloud juga menyoroti kolaborasi dengan sejumlah perusahaan terkemuka Indonesia yang telah memanfaatkan AI untuk mengatasi masalah penting bagi penduduk Indonesia dan segmen masyarakat yang kurang terlayani.
Agar pintu karier di bidang AI generatif lebih mudah diakses, Google Cloud menyediakan tujuh kursus pengembangan keterampilan AI generatif baru tanpa biaya melalui Cloud Skills Boost Program.
Sementara itu, Rumor yang beredar sebelumnya menyebut Google mengembangkan tidak hanya satu namun dua smartphone layar lipat dalam beberapa bulan dan tahun terakhir. Rumor tersebut terbukti benar meski Google hanya mengumumkan satu dari dua perangkat tersebut, yaitu Pixel Fold.
Google mengembangkan smartphone layar lipat kedua, diciptakan oleh tim yang sama yang menangani pengembangan Pixel Fold. Perangkat layar lipat lain ini dikabarkan tidak cukup baik, sehingga Google memutuskan untuk membatalkan pengembangannya, dan tidak merilisnya ke pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News