Krohn menyatakan bahwa Asus tidak berpuas diri. "Meskipun kami nomor satu, dengan 60% pangsa pasar, kami masih tidak puas," ujarnya. Ia menambahkan bahwa tujuan utama perusahaan bukan hanya meningkatkan angka, tetapi lebih kepada menciptakan diferensiasi dan meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) secara keseluruhan.
Krohn mengakui adanya tantangan awal saat platform Copilot+ dan Windows on Arm pertama kali diluncurkan. Ekspektasi yang tinggi tidak sepenuhnya terpenuhi pada awalnya, yang menyebabkan sebagian konsumen merasa skeptis.
Namun, ia menekankan bahwa platform tersebut telah mengalami banyak sekali perbaikan. "Copilot+, sekarang ada lebih banyak fitur yang benar-benar relevan dan berguna. Dan kemampuan aplikasi untuk Snapdragon telah berubah banyak juga," jelas Krohn.
Untuk mendorong kembali adopsi dan mengedukasi pasar, Asus secara aktif mempromosikan berbagai fitur AI unggulan.
Beberapa di antaranya adalah kemudahan akses AI melalui tombol CoPilot khusus, fitur webcam canggih yang dapat melakukan pelacakan wajah dan mengaburkan latar belakang, serta integrasi AI generatif pada aplikasi Paint dan Photos yang memungkinkan pengguna menciptakan atau mengedit gambar hanya dengan deskripsi teks.
Di luar fitur standar Windows, Asus juga mengembangkan perangkat lunak AI eksklusif untuk memberikan nilai lebih. Salah satu yang utama adalah StoryCube, sebuah aplikasi manajemen aset media yang cerdas.
StoryCube dapat secara otomatis mengindeks foto dan video berdasarkan wajah, lokasi, waktu, dan bahkan objek, di mana semua pemrosesan dilakukan secara lokal di perangkat demi menjaga privasi pengguna9.
Menatap ke depan, Krohn memberikan bocoran. Asus akan segera meluncurkan ProArt P16 baru yang ditenagai prosesor AMD Ryzen AI HX370 dan kartu grafis hingga NVIDIA RTX 5090.
Langkah-langkah ini menunjukkan strategi Asus yang tidak hanya fokus pada penjualan perangkat keras, tetapi juga pada pembangunan ekosistem AI yang matang dan berpusat pada pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News