Di akhir tahun 2024, Beleaf Farms berencana untuk memperluas pengelolaan lahan hingga 500 ha dan 1500 ha di akhir 2025. Memperkuat sistem produksi menjadi fokus utama Beleaf sekarang karena hal tersebut merupakan fondasi untuk menembus pasar global yang lebih luas.
Investasi ini didukung oleh gabungan para investor strategis, seperti Norinchukin Bank, Global Brain, dan Openspance Venture. Norinchukin Bank dan Global Brain merupakan institusi finansial dari Jepang. Keduanya baru bergabung di ekstensi pendanaan Seri A, sedangkan Openspace sudah bergabung sejak seed-round.
“Kita sangat antusias dapat bermitra dengan Norinchukin Bank dan Global Brain, yang merupakan expert dalam sumber daya keuangan yang akan sangat penting dalam mendorong fase pertumbuhan kami berikutnya.” Ujar Amrit Lakhiani, CEO dan Co-founder dari Beleaf Farms.
“Dengan terciptanya investasi ini, kami harap bisa memperluas kerjasama dengan para petani lokal dan bisa menjalin hubungan dagang dengan berbagai negara untuk mempromosikan aneka produk pertanian Indonesia. Dalam tiga tahun kedepan, Beleaf Farms akan memprioritaskan budidaya aneka tanaman umbi seperti kentang dan ubi serta aneka buah-buahan tropis.”
Beleaf Farms berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas lahan, kualitas produk, dan memastikan para petani mendapatkan harga yang berkeadilan. Untuk mencapai hal tersebut, Beleaf Farms mengembangkan platform bernama Beleaf OS yang mampu membantu para petani untuk mengelola dan memonitor lahan dengan akurat, secara digital.
Dengan memanfaatkan teknologi dan wawasan berbasis data, Beleaf Farms memberdayakan petani untuk mampu mengoptimalkan operasional mereka guna meningkatkan pendapatan.
Hasil tani dari para mitra yang dibeli oleh Beleaf Farms, didistribusikan ke berbagai supermarket di Jabodetabek, Bali, dan Surabaya. Selain menjual di pasar domestik, sayuran dan buah para petani lokal pun diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, negara-negara Uni Emirat Arab, serta Qatar.
Beleaf Farms bertekad untuk terus memperluas jaringan pasar global agar produk petani Indonesia bisa dinikmati oleh semakin banyak orang. Hal ini disampaikan oleh Lim Kiat Boon, co-Founder dan COO Beleaf Farms. “Beleaf berencana untuk memperluas pasar hingga China, Hong Kong, dan Eropa di tahun berikutnya.”
Beleaf Farms adalah perusahaan agritech yang membudidayakan bibit sendiri dan memastikan seluruh proses, mulai dari penanaman, panen, hingga sampai di tangan konsumen dengan kualitas dan kesegaran yang terbaik.
Sejak didirikan pada tahun 2019, Beleaf Farms telah menjadi salah satu perusahaan agritech dengan akar yang kuat di Indonesia. Pada seed round, Beleaf Farms berhasil mendapat sekitar USD2 juta pada Agustus 2022 yang didanai oleh Alpha JWC dan diikuti oleh Sembrani Nusantara milik BRI Venture, Arise milik MDI-Finch Capital, dan angel investors. Pendanaan awal ini mendorong pertumbuhan awal perusahaan dan meletakkan dasar untuk kesuksesannya hingga kini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News